Payment ID: Dari Perilisan hingga Siapa yang Bakal Terdampak

Ilustrasi Payment ID: Uji Coba Payment ID Dimulai (Sumber gambar: Freepik)

Ilustrasi Payment ID: Uji Coba Payment ID Dimulai (Sumber gambar: Freepik)

Like

Hai, Be-emers! Pernah dengar soal Payment ID? Kalau belum, kamu wajib banget stay tuned sama informasi ini. Soalnya sistem ini bakal mengubah cara kita bertransaksi, bahkan bisa berdampak ke dompet kamu sendiri!
 

Apa Itu Payment ID?

Bayangin gini deh. Setiap kamu transaksi entah itu transfer, beli pulsa, atau belanja online semuanya terhubung langsung dengan NIK kamu alias Nomor Induk Kependudukan. Nah, itulah konsep utama dari Payment ID.

Payment ID ini bukan aplikasi baru, tapi semacam sistem identifikasi transaksi yang bakal jadi satu pintu. Jadi, semua kegiatan finansial kamu bakal terekam rapi dan bisa dilacak.

Bukan buat nakut-nakutin sih, tapi ini bagian dari upaya pemerintah biar sistem keuangan Indonesia makin aman dan transparan.

Baca Juga: Payment ID, Lebih Besar Manfaat atau Tantangannya?
 

Mulai Uji Coba Agustus 2025

Mengutip dari Bisnis.com, sistem ini rencananya bakal diluncurkan bertahap mulai Agustus. Dan yang pertama nyobain adalah para penerima bantuan sosial (bansos).


Tujuannya? Supaya pemerintah bisa lebih gampang tracking, apakah bansos yang dikirim udah sampai ke tangan yang tepat atau malah nyasar ke orang yang nggak berhak.

Kalau uji coba ini sukses, bukan enggak mungkin kita semua termasuk kamu akan menggunakan sistem ini buat semua jenis transaksi. Dari yang receh kayak beli kopi kekinian, sampai yang serius kayak bayar cicilan rumah.
 

Gimana Cara Kerjanya?

Simpelnya, setiap transaksi keuangan kamu akan dikaitkan dengan NIK. Jadi nanti, akun bank, e-wallet, bahkan mungkin akun pinjol kamu akan punya satu ID unik: Payment ID.

Begitu transaksi terjadi, sistem bakal otomatis mencatat siapa pengirimnya, siapa penerimanya, nominalnya berapa, dan untuk apa. Semua transparan.

Dan yang menarik, sistem ini dipantau langsung oleh otoritas keuangan, termasuk Bank Indonesia dan Kominfo. Jadi, potensi penipuan atau penyalahgunaan dana (kayak judi online atau pencucian uang) bisa ditekan habis-habisan.
 

Siapa yang Akan Terpengaruh?

Nah, ini yang penting. Awalnya difokuskan untuk penerima bansos, namun ke depannya sistem ini bisa memengaruhi seluruh penduduk Indonesia. Terutama yang aktif secara digital.

Berikut beberapa kelompok yang kemungkinan besar bakal merasakan dampaknya:


1. Anak Muda Cashless

Kamu yang sering pakai QRIS, e-wallet, atau transfer bank buat bayar makanan, nonton konser, atau beli skincare siap-siap! Lewat Payment ID, jejak transaksi kamu bakal terekam otomatis.
 

2. Content Creator dan Freelancer

Buat kamu yang kerja freelance dan dibayar lewat transfer atau dompet digital, sistem ini bakal bikin penghasilan kamu lebih “kelihatan”. Jadi, bisa aja nanti berkaitan juga dengan pajak dan pelaporan keuangan.
 

3. Gerak Pinjol Dibatasi

Dengan regulasi yang diperketat, praktik pinjaman online ilegal bisa dicegah lebih efektif. Artinya, kamu juga bisa lebih aman dari jebakan pinjol nakal.
 

4. Pebisnis Kecil dan UMKM

Transaksi yang lebih transparan juga bisa jadi peluang. Sistem yang transparan bikin UMKM lebih dipercaya oleh konsumen dan pemerintah.