Maulid Nabi Muhammad SAW yang diperingati setiap 12 Rabiul Awal pada tahun 1447 H jatuh pada Jumat, 5 September 2025, dan ditetapkan sebagai hari libur nasional. Momentum ini menjadi refleksi bagi umat Islam untuk senantiasa ingat juga meneladani sifat dan akhlak dari Rasulullah.
Seperti yang tertuang pada surah Al Ahzab ayat 21, yaitu "Sungguh, pada (diri) Rasulullah benar-benar ada suri teladan yang baik bagimu, (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari Kiamat serta yang banyak mengingat Allah".
4 Sifat Nabi Muhammad yang Bisa Kita Teladani
Nabi Muhammad dikenal memiliki empat sifat utama yang seharusnya menjadi pedoman umat Islam, yakni siddiq (jujur), amanah (dapat dipercaya), tabligh (menyampaikan kebenaran), dan fathanah (cerdas).
1. Siddiq (Jujur)
Tentang pentingnya sifat siddiq, Rasulullah SAW bersabda sebagaimana diriwayatkan dari Ibnu Mas’ud ra: “Sesungguhnya jujur menunjukkan kepada kebajikan dan kebajikan menunjukkan jalan ke surga. Sesungguhnya orang yang jujur akan selalu melakukan kejujuran sehingga dicatat di sisi Allah sebagai orang yang jujur. Sesungguhnya dusta menunjukkan kepada kedurhakaan dan kedurhakaan menunjukkan jalan ke neraka. Sesungguhnya orang yang berdusta akan selalu melakukan kedustaan sehingga dicatat di sisi Allah sebagai pendusta.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Hadis ini menegaskan betapa besar kedudukan kejujuran dalam Islam. Dengan bersikap jujur, seseorang tidak hanya membangun kepercayaan di mata manusia, tetapi juga memperoleh kedudukan mulia di sisi Allah.
2. Amanah (Dapat Dipercaya)
Sifat amanah juga penting untuk diteladani. Amanah seperti dilansir pada KBBI merujuk pada sesuatu yang dititipkan atau dipercayakan kepada orang lain. Dalam kesimpulannya, amanah berarti sifat seseorang yang mampu menjaga kepercayaan yang diberikan.
Adapun hadis yang menyebutkan bahwa “Tidaklah Nabiyullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam berkhutbah kepada kami, melainkan beliau bersabda: “Tidak ada iman bagi orang yang tidak memiliki (sifat) amanah, dan tidak ada agama bagi orang yang tidak menepati janjinya.” (HR. Imam Ahmad).
3. Tabligh (Menyampaikan)
Selanjutnya, sifat tabligh juga menjadi ciri utama Rasulullah SAW, yaitu menyampaikan kebenaran kepada umatnya tanpa menyembunyikan wahyu dari Allah SWT. Dalam sebuah hadis disebutkan:
“Sampaikanlah dariku walaupun satu ayat...” (HR. Bukhari).
Hadis ini mengajarkan bahwa setiap muslim hendaknya berusaha menyampaikan kebenaran, meski hanya sedikit pengetahuan yang dimiliki. Sikap tabligh menjadikan seorang muslim peduli terhadap sesamanya dengan mengingatkan pada kebaikan dan menjauhi keburukan.
4. Fathanah (Cerdas)
Adapun sifat fathanah, yakni kecerdasan Nabi Muhammad SAW, juga menjadi teladan. Dengan kecerdasannya, Rasulullah mampu menyelesaikan berbagai persoalan umat dan memutuskan perkara dengan adil.
Salah satu hadis yang menyinggung keutamaan ilmu dan kecerdasan adalah sabda beliau: “Barang siapa yang dikehendaki Allah menjadi baik, maka Allah akan memahamkannya dalam urusan agama.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Hadis ini menunjukkan bahwa kecerdasan yang hakiki adalah pemahaman mendalam tentang agama sehingga dapat menuntun umat menuju jalan yang benar.
Keempat sifat utama Rasulullah SAW ini menjadi bekal penting bagi umat Islam untuk menjalani kehidupan sehari-hari.
Peringatan maulid nabi menjadi refleksi bagi umat Islam untuk senantiasa menanamkan sifat dan akhlak dari Rasulullah.
Dengan meneladani kejujuran, menjaga amanah, menyampaikan kebenaran, serta mengasah kecerdasan, seorang muslim dapat berkontribusi positif bagi diri sendiri, masyarakat, dan agamanya.
Tulis Komentar
Anda harus Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.