Be-emers ada yang pernah kena penipuan lowongan kerja?
Nauzubillah, penulis doakan jangan sampai ya.
Cuma nih, dengan malu-malu penulis akui, bahwa penulis pernah mengalami hal tersebut. Tapi tidak apa-apa lah ya. Hikmahnya bisa berbagi. Sharing is caring, katanya.
Dan ternyata, adik angkatan kuliah penulis juga kena. Bahkan jumlah uang yang ditransfer jauh lebih besar daripada penulis.
Hah kok bisa? Gimana ciri-cirinya dan gimana cara menghindarinya? Yuk, simak!
Pengalaman Kena Penipuan Lowongan Kerja, Begini 7 Cirinya
Berikut adalah 7 ciri penipuan lowongan kerja yang perlu kamu waspadai supaya enggak kena tipu:
1. Sangat Meyakinkan Alias Tidak Kentara
Karena penulis termasuk alumni dari salah satu universitas negeri yang cukup terkenal di Indonesia, kejadian itu jadi bahan olok-olokan keluarga penulis.
Penulis selalu berdalih “itu benar-benar tidak kentara kalau mereka penipu”
Lalu dijawab oleh keluarga penulis lagi dengan jawaban berikut, “Ya iyalah tidak kentara, kalau kentara ya mereka akan ketahuan!”
Dan penulis pun tersipu, meskipun di dalam hati tidak terima. Faktanya adik angkatan penulis pun kena kan?
2. Ada yang Membuka di Platform Populer
Siapa sih yang tidak ke al platform lowongan kerja populer berikut, Be-emers? Seperti JobStreet, LinkedIn, Glints, Kalibrr,dan lain-lain.
Nah, jadi si penipu, menyatakan bahwa, via email, “Berdasarkan lowongan kerja yang kami terbitkan di…(platform kerja populer), kami bermaksud untuk memberi tahu Saudara, bahwa saudara lala seleksi administrasi…”
Waktu itu, sekitar tahun 2013 siapa yang sangka kalau platform populer seperti itu dipakai juga oleh oknum penipu kan?
3. Mengatasnamakan Perusahaan Besar atau BUMN
Selain menggunakan platform lowongan kerja populer, penipuan lowongan kerja juga dilakukan dengan cara mengatasnamakan dari perusahaan besar atau bahkan Badan Usaha Milik Negara (BUMN)
4. Mengelabui Korban dengan Surat Berkop Resmi dan Stempel
Yang membuat penulis makin percaya lagi Be-emers, si penipu dalam kasus penipuan lowongan kerja ini menggunakan surat berkop resmi dan berstempel sesuai dengan perusahaan atau BUMN yang diatasnamakan.
5. Ada Lampiran Daftar Nama Peserta yang Diterima
Selain surat berkop dan berstempel, bersama surat tersebut juga disertakan lampiran berupa tabel yang berisi nama-nama peserta lain yang akan turut serta diseleksi.
Lengkap dengan alamat dan email mereka.Hayo, siapa yang tidak percaya?
6. Lowongan Linier dengan Jurusan Orang yang Akan Ditipu
Yang membuat lebih percaya lagi adalah, lowongan kerja yang disediakan itu linier dengan jurusan orang yang akan ditipu.
Misalnya nih, penulis lulus dari jurusan Biologi. Nah, yang lowongan yang ditawarkan adalah perusahaan farmasi yang berkaitan dengan uji biologi atau biokimia. Linier kan?
7. Diberi Tenggat Waktu Pendek
Mungkin, untuk menghindari kita berpikir lebih cermat, kita diberi tenggat waktu yang pendek untuk segera memutuskan dan mengirim sejumlah uang.
Misalnya saja saat ini kita diberi email pemberitahuan bahwa kita lolos seleksi sebagai calon pegawai. 2 hari kemudian akan dilakukan training. Sehingga harus segera memutuskan dan segera transfer sejumlah uang kebutuhan training tersebut
Tulis Komentar
Anda harus Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.