Studi dari Stanford Medicine pada 2025 menemukan bahwa mikroplastik dapat menempel pada jaringan arteri. Hal ini meningkatkan risiko serangan jantung dan stroke. Partikel kecil yang menumpuk dalam tubuh memicu reaksi inflamasi yang berujung pada kerusakan jaringan.
Menurut Journal of Cosmetics Dermatology, ini akibat yang dapat diterima tubuh jika membiarkan mikroplastik masuk:
- Iritasi kulit. Kandungan mikroplastik berisiko mengakibatkan kulit jadi iritasi. Dampaknya semakin terasa bagi orang yang memiliki alergi
- Gangguan pernapasan. Mengingat ukurannya kecil, sangat mudah bagi mikroplastik terhirup saluran pernapasan. Saluran pernapasan bisa terganggu; risiko terkena penyakit ISPA, asthma, penyakit paru obstruktif kronik (PPOK), dan kanker paru meningkat.
- Gangguan pencernaan. Jika partikel berbahaya ini masuk makanan dan mimuman, maka dapat merusak dinding usus sehimgga fungsi pencernaan tidak optimal. Bahkan, endapannya dapat mengurangi bakteri baik di usus
- Mengganggu imunitas tubuh. Faktanya, sebanyak 70–80% sel imun terdapat di dalam usus. Jika kinerja usus terganggu, otomatis kamu akan gampang lemah dan sakit
- Berpengaruh pada kemampuan kognitif anak. Adanya bahan kimia neurotoksik dapat memengaruhi sistem saraf sehingga menimbulkan masalah memori dan konsentrasi belajar anak di masa golden age-nya
Secara jangka panjang, mikroplastik mengakibatkan kerusakan DNA dan mutasi genetik, Be-emers. Jika ini dibiarkan maka akan meningkatkan risiko kanker.
7 Tips Mencegah Paparan Mikroplastik, Dimulai dari Kebiasaan Sederhana
1. Bawa Tumbler Sendiri
Dalam sebuah makalah ilmiah baru-baru ini, dokter menemukan mimum dari botol stainless steel dapat mengurangi asupan mikroplastik dari 81,000 menjadi 4,000 partikel setiap tahunnya.Paparan mikroplastik dari air minum kemasan terjadi ketika partikel lepas dari permukaan bagian dalam botol dan masuk ke dalam air, utamanya ketika botol diremas atau terkena panas kala kamu meninggalkan botol di dalam kendaraan. Untuk itu yuk biasakan membawa botol minum dari rumah!
2. Rebus dan Saring Air sebelum Diminum
Kedengarannya ribet banget ya, tetapi peneliti menemukan bahwa merebus dan menyaring air dari keran sebelum diminum dapat mengurangi mikroplastik dan nanoplastik dalam air hingga hampir 90 persen.3. Kurangi Memanaskan Wadah Plastik dengan Microwave
Be-emers, studi menemukan kalau memanaskan wadah makanan plastik dalam microwave dapat melepaskan sejumlah besar partikel plastik.Dalam banyak kasus; lebih dari 2 miliar nanoplastik dan 4 juta mikroplastik per sentimeter persegi wadah hanya dalam waktu 3 menit saja setelah dipanaskan dalam microwave! Waduh! Kalau memang sudah terbiasa menghangatkan makanan dalam microwave, pilih wadah kaca atau baja tahan karat sebagai gantinya.
4. Batasi Makan Seafood
Sebuah studi dalam jurnal Current Opinion In Food Science (2021), memaparkan orang yang rutin makan kerang sama dengan mengonsumsi 2.602–16.288 partikel mikroplastik setiap tahun.Kalau kamu doyan banget hidangan laut, pastikan memilih bahan baku yang segar. Masak sendiri di rumah karena kita otomatis tahu proses mengolahnya.
5. Kurangi Makanan Kemasan dalam Plastik
Kendati praktis dan memudahkan hidup, sering makan masakan olahan dalam kemasan plastik dan kaleng membuat tubuh lebih mudah kemasukan mikroplastik.Terlebih, sebenarnya makanan kemasan dan kalengan minim zat gizi dan tinggi bahan pengawet sehingga tidak baik bagi kesehatan jika dikonsumsi berlebihan.
6. Pilih Tas Kain saat Belanja
Seperti telah dijelaskan tadi, kebiasaan menggunakan plastik sekali pakai turut menyumbang mikroplastik di air hujan Jakarta nih. Mulai sekarang, coba yuk bersama mengurangi alat berbahan plastik: kantong plastik, sedotan, dan alat makan berbahan plastik.Hari ini, sudah banyak toko menjual tas kain yang bisa digunakan berulang kali dan tentu mengurangi limbah. Untuk alat makan, belilah Tupperware beserta sendok dan garpu berbahan stainless steel yang harganya variatif. Bawaan memang bertambah, tetapi mencegah lebih baik daripada mengobati, bukan?
7. Rajin Membersihkan Rumah
Bukan hanya di air hujan saja, mikroplastik nyatanya juga bisa ditemukan di dalam debu yang menempel di rumah! Karenanya, jangan sampai malas beberes rumah ya.Lakukan inspeksi dan rutin bersihkan area di rumah yang rawan debu. Antara lain bagian atas dan kolong furnitur, jendela, ventilasi, dan pot tanaman.
Kalau kamu punya dana lebih, tak ada salahnya menggunakan air purifier dengan fitur filter HEPA (High Efficiency Particulate Air) yang membantu menyaring partikel apapun yang bertebaran di udara.
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Punya opini atau tulisan untuk dibagikan juga? Segera tulis opini dan pengalaman terkait investasi, wirausaha, keuangan, lifestyle, atau apapun yang mau kamu bagikan. Submit tulisan dengan klik "Mulai Menulis".
Submit artikelnya, kumpulkan poinnya, dan dapatkan hadiahnya!
Gabung juga yuk di komunitas Whatsapp Group kami! Klik di sini untuk bergabung
Erinintyani Shabrina Ramadhini
Tulis Komentar
Anda harus Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.