4. Terjadi Gejolak Politik
Entah itu krisis ekonomi, politik, atau bahkan perang, investor merasa panik dan menarik modal mereka dari aset yang dianggap berisiko tinggi seperti saham misalnya. Dana tersebut lalu dialihkan ke aset yang nilainya dianggap lebih pasti, yaitu emas.Kita sudah melihat contohnya ketika pandemi COVID-19 melanda dunia harga emas melonjak karena diburu banyak orang.
5. Hindari Akhir Tahun
Idealnya, kamu sebaiknya menghindari tren musiman seperti ketika akhir tahun. Pada momen ini, permintaan emas cenderung meningkat karena perayaan besar seperti Natal, Tahun Baru Imlek, dan musim pernikahan di berbagai negara seperti India dan Tiongkok.Sudah bisa dibayangkan harganya pasti melonjak. Sebisa mungkin, belilah emas sebelum tren musiman seperti ini dimulai.
Kendati demikian, waktu terbaik bisa saja salah dan belum tentu harga emas sesuai ekspektasi kita. Daripada ragu terus kapan beli, kamu dapat menggunakan strategi Dollar Cost Averaging alias membeli dalam jumlah sama secara rutin.
Strategi ini sederhana karena kamu tidak perlu ambil pusing apakah harga emas saat itu sedang naik atau turun. Intinya, emas lebih banyak didapat kalau kamu membelinya saat harga turun dan lebih sedikit ketika kebetulan harganya lagi naik.
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Punya opini atau tulisan untuk dibagikan juga? Segera tulis opini dan pengalaman terkait investasi, wirausaha, keuangan, lifestyle, atau apapun yang mau kamu bagikan. Submit tulisan dengan klik "Mulai Menulis".
Submit artikelnya, kumpulkan poinnya, dan dapatkan hadiahnya!
Gabung juga yuk di komunitas Whatsapp Group kami! Klik di sini untuk bergabung
Erinintyani Shabrina Ramadhini
Tulis Komentar
Anda harus Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.