Redenominasi Rupiah: Angka Berkurang, Nilai Tetap Sama!

Rencana Redenominasi Rupiah, Gambar: Freepik

Rencana Redenominasi Rupiah, Gambar: Freepik


Be-emers, kamu pasti pernah lihat harga di luar negeri yang “terlihat kecil”, kayak segelas kopi cuma 3 dolar, atau tas branded cuma 50 dolar?
 
Nah, coba bandingkan sama di Indonesia, angka di label harga bisa sampai ratusan ribu bahkan jutaan.
 
Tapi, gimana kalau suatu hari nanti angka-angka besar itu disederhanakan?

Yep, itu yang disebut dengan redenominasi rupiah.

 

Apa Itu Redenominasi?

Redenominasi adalah penyederhanaan nilai mata uang tanpa mengubah daya belinya.

Misalnya, Rp1.000 disederhanakan jadi Rp1, tapi nilai barang tetap sama. Jadi kalau sekarang kamu beli nasi goreng seharga Rp20.000, nanti jadi Rp20 aja. 
 
Tapi tenang, bukan berarti harga nasi goreng jadi murah ya, cuma angkanya aja yang dipotong nolnya.
 
Langkah ini biasanya dilakukan untuk mempermudah transaksi, membuat sistem keuangan lebih efisien, dan tentu saja bikin rupiah lebih “gagah” di mata dunia internasional.


Kenapa Perlu Redenominasi?

Coba deh bayangin, di era digital kayak sekarang, nominal transaksi makin tinggi, terutama di sektor bisnis dan perbankan.


Dengan angka nol yang terlalu banyak, kadang bikin sistem jadi ribet dan rawan salah ketik. Selain itu, redenominasi juga bisa memperkuat citra rupiah. 
 
Negara seperti Turki, Korea Selatan, dan Zimbabwe udah lebih dulu melakukan hal ini, dan hasilnya lumayan positif buat stabilitas ekonomi mereka.