Bisnis Uang Kuno, Memang Untung? Ini Hal-hal yang Perlu Diperhatikan

Old Coin Illustration - Canva

Old Coin Illustration - Canva

Like

Beberapa waktu lalu, sempat viral uang koin nominal Rp1.000 bergambar kelapa sawit yang dijual secara online dengan harga ratusan juta rupiah. Viralnya uang koin itu, bikin bertanya-tanya, apakah berbisnis uang kuno menguntungkan?

Meski barang yang berasal dari masa lalu, tapi eksistensi barang kuno tetap ada di hati para peminatnya. Alasannya, barang kuno dinilai punya nilai sejarah. Selain itu, jumlahnya yang sudah enggak banyak lagi, bikin banyak orang memburunya sebagai koleksi.

Hal itu lah yang akhirnya bikin barang kuno jadi sebuah peluang bisnis yang boleh diperhitungkan. Keterbatasan stok barang dan kondisinya yang masih punya nilai jual, bikin banyak pelaku bisnis barang kuno berani memasang harga selangit.

Tak terkecuali uang kuno. Dengan adanya pemberlakukan masa aturan penyebaran uang, Bank Indonesia biasanya akan mengeluarkan uang emisi baru. Makanya uang edisi lama, meskipun sudah enggak laku sebagai alat tukar, wujud fisiknya tetap laku bagi sebagian orang untuk dikoleksi.
 

Cara Mendapatkan Uang Kuno

Coba bongkar lagi lemari atau celengan kamu, kalau ada uang kertas atau koin yang berusia lebih dari 10 tahun, barangkali bisa kamu jual kembali. Atau, kamu bisa bergabung dengan komunitas-komunitas barang atau uang kuno untuk mengetahui seluk beluk mendapatkan uang kuno tersebut.

Yang jelas, kamu enggak bisa mendapatkan uang kuno di bank. Makanya, punya uang kuno dinilai sama dengan punya harta karun.

 

Perhatikan Tingkat Kondisi Fisik Uang Kuno

Seperti menjual barang pada umumnya, sebelum menjual uang kuno, kita juga harus memperhatikan kondisi fisik dari uang tersebut. Dilansir dari laman Ajaib, terdapat empat syarat penilaian yang dilihat dari kondisi fisik uang kuno.

Pertama, ada Uncirculated (UNC) yang merupakan kategori uang kuno yang paling langka alias susah banget dicari. Bukan cuma limited, uang kuno jenis ini fisiknya masih mulus banget dan belum pernah digunakan sama sekali.

Pokoknya, uang kuno jenis UNC ini tampilannya kayak uang baru keluar dari bank deh! Enggak heran, harganya pun dipatok lebih mahal.

Kedua, ada About Uncirculated (AU) yang sebenarnya punya ciri-ciri mirip banget sama uang kuno tipe UNC. Bedanya, uang kuno dengan kriteria ini enggak semulus tipe UNC. Misalnya, kayak masih ada lipatan atau warnanya yang sedikit memudar.

Nah yang ketiga ada Extremely Fine (EF), dimana uang kuno dengan kriteria ini juga masih mulus namun enggak semulus UNC dan AU. Terkahir, uang kuno dengan kriteria Very Fine (VF) dengan harga yang cenderung dipatok lebih murah. Uang kuno ini ciri-cirinya yang sudah kotor, enggak mulus, dan kelihatan sudah sering digunakan sehari-hari.
 

Tempat Menjual Uang Kuno

Sebenarnya, kamu bisa menjual uang ini dimana saja. Namun, untuk mendapatkan harga yang sesuai, uang kuno biasanya dijual di sebuah lelang, platform komunitas pecinta barang kuno, dan pasar barang antik.

Namun enggak menutup kemungkinan, di era yang serba digital ini, kamu bisa menjual uang kuno yang kamu punya di e-commerce. Selain lebih hemat waktu, kamu juga bisa menjangkau calon pembeli lebih luas.