Lockdown vs PPKM Mikro, Mana yang Lebih Oke untuk Indonesia?

Lockdown vs PPKM Mikro Illustration Web Bisnis Muda - Canva

Lockdown vs PPKM Mikro Illustration Web Bisnis Muda - Canva

Like

Kasus Covid-19 yang diperkirakan disebabkan oleh varian baru virus corona delta terus melonjak lho, Be-mers!

Oleh karena itu, Bhima Yudhistira, Ekonom Institute of Development on Economics and Finance (Indef), memberi saran kepada Presiden Joko Widodo untuk menetapkan kebijakan lockdown untuk menekan risiko kerugian ekonomi.

Bhima menyampaikan bahwa ia sudah mengkalkulasi kebutuhan biaya lockdown dan mendapatkan kisaran angka Rp 11 triliun - Rp 25 triliun. Namun, khusus di DKI Jakarta sendiri, kebutuhan anggaran pemerintah diperkirakan mencapai Rp 500 miliar.

Jika lockdown dilaksanakan selama dua minggu, dana yang dibutuhkan di Jakarta mencapai Rp 7,7 triliun! Bhima juga menambahkan kalau Jakarta memiliki kontribusi sebesar 70 persen terhadap perputaran uang nasional.

Baca Juga: Duh, Varian Delta dari Covid-19 Diperkirakan Akan Dominasi Indonesia!


Jika skenario lockdown ini benar dilaksanakan selama dua pekan, risiko pengurangan PDB Indonesa bisa mencapai Rp 77-308 triliun. Dengan hal ini, pertumbuhan ekonomi Indonesia akan mencapai 3 - 4,5 persen pada akhir 2021 mendatang.

Nah, jika Indonesia tidak menerapkan lockdown, kerugiannya diperkirakan lebih tinggi lho, Be-emers! Diperkirakan kerugian bisa mencapai Rp 463 - 848 triliun. Pertumbuhan ekonomi Indonesia juga akan kembali terkontraksi 0,5 persen atau maksimal berada di jalur positif 2 persen.

Bhima menyarankan lockdown karena biayanya lebih murah dibandingkan dengan kerugian ekonominya. Jika berhasil, ekonomi juga bisa tumbuh lebih solid. Ia mengharapkan pemerintah untuk membuat kebijakan yang menyeluruh dan tidak nanggung. 

Pemerintah masih memiliki kemampuan apabila ingin mengambil kebijakan lockdown. Total anggaran yang dibutuhkan selama lockdown atau PSBB tersebut sebesar 6 persen dari alokasi anggaran infrastruktur pada 2021 yang mencapai Rp 413 triliun.

Baca Juga: Kasus Positif Covid-19 di Indonesia Tembus Angka 2 Juta