Aplikasi PeduliLindungi Bantu Optimalkan Pengendalian Pandemi

PeduliLindungi App Illustration Web Bisnis Muda - Google Play Store

PeduliLindungi App Illustration Web Bisnis Muda - Google Play Store

Like

Aplikasi PeduliLindungi telah dirilis oleh pemerintah guna mengoptimalkan perlindungan kesehatan masyarakat. Masyarakat akan didorong untuk berpartisipasi dengan mengunduh dan menggunakan aplikasi tersebut.

Pemerintah berharap dengan memanfaatkan teknologi digital, arus informasi bisa didapat dengan mudah sehingga lebih efektif, adaptif, dan adaptif di berbagai sektor. Selain itu, untuk memandu jarak dan lokasi teknologi digital berperan sangat penting, apalagi dalam pengendalian Covid-19.

Johnny G. Plate selaku Menteri Komunikasi dan Informatika mengatakan bahwa salah satu strategi krusial dalam pengendalian pandemi adalah dengan menerapkan teknologi digital dalam mendukung protokol kesehatan dan implementasi testing, tracing and treatment (3T).

Ia juga mengatakan bahwa masyarakat itu perlu beradaptasi dengan adanya teknologi digital. Ia menjelaskan bahwa perlindungan masyarakat itu sendiri dan orang-orang di sekitarnya merupakan fungsi utama dari aplikasi PeduliLindungi.

Pemerintah membangun sistem yang mendukung proses 3T selama pemberlakuan pembatasan sosial. Karena, melalui aplikasi PeduliLindungi seseorang dapat dideteksi status vaksinasinya serta hasil tes Covid-19.


Terdapat enam sektor yang akan menjadi fokus utama pemanfaatan fungsi penyaringan aplikasi PeduliLindungi. Sektor-sektor tersebut antara lain adalah sektor perdagangan, transportasi, pabrik dan perkantoran, tempat-tempat ibadah dan juga sekolah-sekolah hingga universitas.

Sebagai contoh, untuk tetap menjalankan protokol kesehatan, siapapun yang ingin memasuki sektor-sektor tersebut harus menggunakan aplikasi PeduliLindungi. Para pengunjung akan diperiksa suhu tubuhnya di pintu gerbang pada saat check-in dan akan mendapatkan barcode sesuai dengan riwayat vaksinasi masing-masing. Barcode tersebut akan menandakan status vaksinasi para pengunjung, jika berwarna hijau berarti pengunjung telah melakukan vaksinasi (minimal mendapatkan yang pertama), dan tidak terinfeksi dari Covid-19. 

Pengunjung yang memiliki barcode hijau diizinkan masuk, sedangkan untuk pengunjung dengan barcode kuning, akan diizinkan masuk apabila tidak terinfeksi COVID-19 walaupun belum diberi vaksin. Sementara itu, jika pengunjung mendapat barcode berwarna merah, dalam situasi apapun tidak akan diberi izin untuk memasuki sektor-sektor tersebut.

Salat Jumat yang diselenggarakan di Masjid Istiqlal telah mewajibkan jamaahnya untuk menunjukkan sertifikat vaksin yang dapat diunduh melalui aplikasi PeduliLindungi.

Johnny mengatakan bahwa akan ada pengecekan secara acak terhadap kepatuhan protokol kesehatan yang dilakukan oleh Instansi Kesehatan dan jika terjadi pelanggaran protokol kesehatan, mereka yang akan mengambil tindakan.

Sampai saat ini, sejumlah 250 fasilitas umum sudah menerapkan kebijakan tersebut. Johnny berharap pada akhir Agustus nanti masyarakat sudah bisa menggunakan aplikasi di 500 fasilitas umum.

Aplikasi PeduliLindungi ini juga digunakan sebagai suatu syarat untuk keberangkatan dari bandara yang digunakan sebagai proses validasi kesehatan untuk penumpang. Dengan begitu, protokol kesehatan mendapat dukungan, karena implementasinya bandara dapat melihat lebih sedikit orang di area antrian.

Aplikasi ini telah diunduh oleh 28,6 juta pengguna melalui Apps Store dan Google Play Store. Agar dapat membantu melindungi masyarakat dan sedang dalam proses migrasi pemerintah berjanji akan menjaga keutuhan program data dari aplikasi PeduliLindungi, Silacak Kemenkes, dan PCare (BPJS) ke Cloud Kominfo.

Johnny juga menyampaikan bahwa pada akhir Agustus ini migrasi teknis akan selesai, dan ketiga aplikasi akan terus dikembangan sebagai bentuk perjuangan menekan penyebaran virus Covid-19.