Bank Digital Illustration Web Bisnis Muda - Image: Flickr
Likes
Seiring berjalannya waktu, perlu diakui bahwa kemajuan teknologi digital memang dapat mendukung berbagai macam aspek kehidupan.
Begitu juga dampak yang dirasakan pada aspek perbankan. Teknologi digital ini terbilang memudahkan serta membuat segala hal menjadi lebih pragmatis terutama soal urusan perbankan.
Banyak korporasi bank konvensional juga ikut kedalam arus perkembangan teknologi digital dengan menciptakan masing-masing perbankan digital atau lebih dikenal dengan perbankan digital.
Mungkin ketika khalayak mendengar istilah bank digital, mereka langsung tertuju dan mengambil kesimpulan hanya dari penamaan secara harfiahnya.
Namun, jika menghimpun dari Forbes, bank digital sendiri diartikan sebagai transformasi layanan perbankan dari sistematika tradisional menjadi dalam jaringan (daring) atau online.
Melansir dari Poems, mungkin perbedaan mendasar dari bank konvensional dengan bank digital memang sangatlah sedikit yaitu kepemilikan kantor cabang saja.
Bank konvensional memiliki kantor cabang, sedangkan bank digital tidak. Namun jika dilihat dari segi layanan hampir tidak terlihat perbedaan.
Bank digital juga memiliki jasa perbankan yang serupa dengan bank konvensional mulai dari tabungan, deposito, penarikan dana, pinjaman dan transfer.
Banyak korporasi atau perusahaan bank konvensional yang kian hari meluncurkan bank digitalnya masing-masing.
Seperti halnya Jenius milik Bank BTPN, TMRW milik Bank UOB, Digibank milik Bank DBS, Motion Bank milik MNC Bank, Wokee milik Bank KB Bukopin hingga Jago milik Bank Jago.
Kendati demikian, kinerja serta eksistensi dari bank digital juga kian meningkat terutama ketika pandemi COVID-19 menerjang.
Baca Juga: Bos BCA Sebut Hanya Akan Ada 3 Bank Digital Besar dalam 10 Tahun ke Depan!
Banyak dari nasabah bank konvensional yang berpindah haluan dengan memprioritaskan penggunaan bank digital karena dirasa mampu mengurangi intensitas hingga mobilitas demi mengurangi potensi terserang COVID-19.
Melihat hal tersebut, banyak dari bank konvensional yang mulai menyokong bank digitalnya untuk terjalinnya serta diharap lebih bersinergi untuk melayani nasabah selama pandemi COVID-19.
Salah satunya datang dari Bank UOB yang memberikan alokasi dana untuk bank digital miliknya yaitu TMRW.
Meringkas dari Techinasia, Bank UOB dikabarkan memberikan alokasi dana sekitar US$500 juta atau sekitar Rp7,1 triliun melihat potensi yang terus meningkat dan besar harapan dapat memenuhi target nasabah di seluruh Asia Tenggara menjadi 7 juta pada tahun 2026.
Lalu, ada kabar lain yang datang dari Warren Buffett lewat perusahaan Berkshire Hathaway Inc. yang juga menggelontorkan dana serupa untuk bank digital asal Brasil bernama Nubank.
Tulis Komentar
Anda harus Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.