Cerdas Meraih Peluang Bersama Indihome

mengerjakan pekerjaan dengan indihome apartemen

mengerjakan pekerjaan dengan indihome apartemen

Like

Cerdas Meraih Peluang Bersama IndiHome


“Kerja dimana? Kenapa di rumah aja?” 

Saya tidak berusaha menjawab, namun mari bersama memahaminya. Selamat datang dalam kerangka berpikir saya, Anda tentu bebas beropini. Saya mulai bekerja aktif di rumah sejak tahun 2018 menjadi freelancer. Bekerja di rumah sering kali masih menjadi hal yang cukup tabu di dalam masyarakat waktu itu. Kebudayaan masyarakat sekitar ruang gerak kita, khususnya lingkungan seringkali membuat kesan skeptis bahwa bekerja menuntut Anda untuk pergi ke suatu tempat. 

Namun itu berubah sejak adanya pandemi COVID-19, wabah ini membuat sebagian orang mengalami pemecatan massal. Sehingga, banyaknya tingkat pengangguran yang kian meningkat pada tahun 2020. Pasalnya setelah sedikit analisa yang saya lakukan, sejak saat itu banyaknya angkatan kerja dan serapan tenaga kerja yang terjadi cukup tinggi. Jadi, bukan hanya bicara tentang stabilitas ekonomi saja. Namun, tingkat selektivitas tenaga kerja yang meningkat, sehingga adanya kompetisi dalam pasar.

“Berapa banyak dari kita mengerumuni pekerjaan yang dikerumuni?” 

Setelah pandemi menimbulkan sedikit krisis dalam perekonomian, tepat tahun 2021 tingkat pengangguran mulai berkurang. Banyaknya pengusaha kecil yang mulai bermunculan, adanya tingkat adaptasi yang cepat dari masyarakat mulai beralih memahami pemasaran online dan membuka usaha kecilnya. Jadi, saat itu saya mulai memikirkan peluang lain yang kemungkinan tidak membutuhkan pengeluaran dana produk, namun bisa membantu jangka panjang hidup ke depannya. Paling tidak memaksimalkan 20% untuk hasil 80% yang bisa saya dapatkan secara pasif, tanpa perlu menghabiskan 12 jam hidup nantinya. Jadi, saya memilih menekuni dunia SEO & Digital Marketing. 

 

Budayakan Tekad & Ketekunan

"Intensitas dan prioritas adalah fokus mencapai produktivitas" - The 4 Hour Workweek 

Memulai adalah langkah yang paling sulit bagi saya, sejak tahun 2018 saya masih bergulat dengan bagaimana menulis untuk dibaca dan berguna. Hal ini mendorong saya untuk banyak belajar dan memahami dunia search engine dan bagaimana logika algoritma bekerja. Namun, memulai tekad ini sulit tidak seperti membayangkan dan merencanakannya. 

Mengikuti berbagai komunitas di internet membuat saya banyak belajar dari pengalaman banyak pakar apa itu search engine optimization dan bagaimana mengoptimasi jumlah traffic yang masuk ke dalam suatu website atau blog. 

Tidak terlepas dengan kuliah, bekerja dan mengikuti berbagai kursus online hingga mengejar sertifikasi gratis dengan periode waktu terbatas. Sehingga, manfaat internet itu sangat nyata bagi saya dalam memperluas ilmu, kreativitas dan jaringan saya. Semua bermula dari mengetik kata kunci “learn fast SEO”.  Dari sanalah awal logika saya terasah selama 3 tahun mempelajari bagaimana cara algoritma bekerja. Pun, hingga saat ini saya masih terus belajar. Saya berharap Anda pun demikian tetap mengasah dan merasa tidak cukup untuk suatu ilmu. 

Perjalanan panjang ini memberi arti dan makna bagi saya bahwa menulis tidaklah berarti, tanpa membuatnya dapat terlihat bahkan dipahami robot. Anda penulis tidak selalu harus memperhatikan idealisme. Menulis untuk ditemukan berawal dari memahami masalah para pencari informasi dan menjawabnya. Tentu saja semua tidak terlepas dari koneksi internet yang baik, perangkat yang cukup memadai dan tekad yang kuat untuk mengasah diri dan memahami pola pasar.
 

Tahun 2021 Percobaan “Pareto Approach”

upload konten pertama

Saya memulai Tahun 2021 untuk mencari 20% yang sekiranya irisan dari apa yang saya senangi, yaitu mengajar. Saya mulai mencari apa yang menjadi permasalahan dan keresahan seorang mahasiswa pada umumnya. Tentu saja karir dan pencapaian hingga finansial.

Setelah mencoba berbagai proses mengoptimasi LinkedIn dengan logika sederhana bagaimana robot Google bekerja jelas memberikan kelengkapan informasi pada suatu laman. Jadi, saya menerapkannya pada LinkedIn hingga membantu saya menemukan dan menghantarkan pada tempat magang impian saat itu. 

Lewat beberapa percobaan, saya menemukan pola dan ingin membagikannya pada mereka yang kesulitan atau sedang mencari pekerjaan lewat LinkedIn. Saya mulai dengan Youtube, iseng kecil mengoptimasinya, ternyata ini berhasil memberi saya cukup banyak penonton. Meski keterbatasan dari segi waktu membuat saya cukup sulit untuk konsisten, namun ini adalah bentuk energi positif yang saya terima dari manfaat adanya internet. Saya rasa keputusan 3 tahun lalu mempelajari SEO tidaklah salah dan mungkin ini domino effect.

Sejak awal, saya tidak memiliki keberanian yang kuat untuk memulai menjelaskan materi atau informasi. Namun, saya merasa bahwa seharusnya tidak banyak adik-adik dan generasi muda lainnya kesulitan mencari pekerjaan di kemudian hari. Hal yang paling terpenting adalah akses mereka terhadap kelengkapan informasi ilmu dan teknik praktikal yang dibutuhkan untuk mengoptimasi.  
 

12 Jam dengan Koneksi Internet

Dengan internet, saya merasa tidak adanya batasan bagi kita semua untuk menjadi pribadi yang lebih hebat di hari depan. 12 jam waktu optimal seharusnya dapat berguna bagi kita untuk mengembangkan diri, pola pikir hingga mengakses berbagai ilmu.

Bagi saya, ilmu adalah hal yang sangat mahal. Dengan berilmu kita membuka peluang berjejaring dengan para pakar dalam masing bidang-bidang kita. Terima kasih IndiHome dan Telkom Indonesia yang sudah mewarnai perjuangan mengejar dan memaknai perjalan waktu hingga memaksimalkannya di setiap momen. IndiHome internetnya Indonesia yang selalu kiat beradaptasi dan memberi lebih dari sekedar dedikasi. 

Terima kasih.