Keamanan finansial rumah tangga AS terancam, kebutuhan harian dikorbankan
Likes
Federal Reserve Senin (22/5) melaporkan banyak warga negara AS yang mengurangi tabungan untuk memenuhi kebutuhan. Keamanan finansial rumah tangga mereka terkikis karena inflasi.
Gelombang inflasi di AS memuncak hingga mencapai level tertinggi selama 40 tahun di tahun 2022 lalu. Akibatnya banyak warga negaranya yang harus ekstra untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Banyak juga warga negara AS yang merasa kurang aman tentang pensiun dan telah menunda pembelian atau menukar produk yang lebih murah saat mereka berbelanja, seperti yang diberitakan Reuters.
Survei The Fed
The Fed, bank sentral AS, setiap tahunnya melakukan survei kepada warga negaranya untuk mengetahui kondisi finansial perseorangan, keluarga, ataupun negara secara keseluruhan.
Survei tahunan yang lalu menunjukan efek korosif inflasi terhadap kepercayaan ekonomi Amerika. Presentasi responden yang “baik secara finansial” pada 2022 turun 5 poin presentase ke 73 persen.
Baca Juga: AS Mendekati Inflasi, Pasar Saham Asia Berjuang untuk Menguat
Nilai penurunan tersebut adalah yang terbesar sejak survei diluncurkan kurang lebih satu dekade yang lalu padahal di tahun sebelumnya telah mencapai rekor tertinggi.
The Fed meluncurkan "Survey of Household Economics and Decisionmaking" pada tahun 2013.
Bagian dari mereka yang mengatakan bahwa keuangannya lebih buruk melonjak 15 poin menjadi 35 persen, level tertinggi sejauh ini sejak The Fed pertama kali mengajukan pertanyaan itu pada tahun 2014.
Mereka yang menganggap tabungan pensiun mereka "on track" turun menjadi 31 persen di antara mereka yang belum pensiun, dibandingkan dengan 40 persen pada tahun 2021.
Meskipun tingkat pengangguran rendah, di bawah 4 persen sejak Januari 2022, hanya 18 persen responden yang menilai ekonomi nasional "baik" atau "luar biasa", turun dari 50 persen pada 2019.
Inflasi AS
Inflasi muncul sebagai risiko utama bagi AS pada tahun 2021 karena ekonomi dibuka kembali dari pembatasan era pandemi yang diberlakukan pada banyak aktivitas publik dan komersial tahun sebelumnya.
Baca Juga: Bukan Resesi dan Inflasi, Indonesia Malah Terancam Resflasi? Apa Itu?
Inflasi tahunan yang diukur dengan Indeks Harga Konsumen memuncak pada 9,1 persen musim panas lalu, tertinggi sejak awal 1980-an, dan sekarang tetap tinggi di 4,9 persen.
Pejabat Fed telah menaikkan suku bunga secara agresif sebagai tanggapan dan telah berulang kali menyatakan tekad mereka untuk menurunkan inflasi dengan cara apa pun yang diperlukan.
Memang, secara keseluruhan sepertiga rumah tangga menyebut inflasi sebagai tantangan keuangan utama mereka, naik lebih dari empat kali lipat dari tahun 2016.
Mau tulisanmu dimuat juga di Bisnis Muda? Kamu juga bisa tulis pengalamanmu terkait investasi, wirausaha, keuangan, hingga lifestyle di Bisnis Muda dengan klik “Mulai Menulis”.
Submit artikelnya, kumpulkan poinnya, dan dapatkan hadiahnya!
Gabung juga yuk di komunitas Telegram kami! Klik di sini untuk bergabung.
Tulis Komentar
Anda harus Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.