Outlook Perekonomian Indonesia Tahun 2024

Outlook 2024 - Eyestetix Studio-unsplash

Outlook 2024 - Eyestetix Studio-unsplash

Like

Kita sudah hampir dipenghujung tahun 2023. Kurang dari dua bulan lagi kita akan melangkah ke tahun 2024.  Apakah kita sudah mempersiapkan untuk perekonomian tahun 2024?

Ada yang mengatakan kenapa mesti perlu melihat outlook 2024?  Hidup harus jalan mengalir saja tanpa mengkhawatirkan apa yang terjadi yang akan datang. 

Namun, ada juga yang justru mempersiapkan untuk melihat outlook 2024 supaya dapat mengatur langkah-langkah untuk perekonomian keluarga kecilnya.

Berdasarkan dari tujuan ekonomi mikro adalah tujuan untuk alokasikan sumber daya untuk keuntungan yang diharapkan. Sedangkan ekonomi makro lebih utamakan pengaruh kegiatan ekonomi sendiir dalam skala nasional nasion maupun internasional.

Namun, keduanya yaitu ekonomi mikro dan makro tak bisa berjalan sendiri. Keduanya saling terkait dan saling bekerja sama untuk menjadi efisien.


Outlook 2024



Dalam negeri Indonesia di kuartal III banyak para investor yang sedang “wait and see” untuk pesta demokrasi atau pemilu dan pilkada yang diadakan serentak di Februari 2024.

Kenapa para investor menunggu pilpres? Tentu saja, para investor harus menentukan arah produksi maupun penjualan sesuai dengan kebijakan dari presiden baru.   

Jika investor sudah memastikan siapa presidennya dan apa kebijakan untuk perekonomian nasional, barulah para investor bisa mengatur strategi bisnisnya.

Sikap para investor yang “wait and see” ini pasti menimbulkan ketidak pastian untuk  pertumbuhan perekonomian. Setiap orang yang akan berinvestasi tidak berani mengambil kebijakan yang drastis sebelum mengetahui siapa presidennya.

Ditengah ketidakpastian ini ada pakar-pakar ekonom yang mengatakan dua skenario akan terjadi pada tahun 2024. Skenario pertama yaitu kuartal pertama tahun 2024, bayang-bayang ketidakpastian politik yang terjadi. Diharapkan hal ini akan berakhir setelah hasil pilpres selesai. 

Sekenario kedua yaitu semester kedua 2024 akan terjadi pembalikan karena siapa yang terpilih sudah ada dan arah kebijakan sudah diketahui dan dikukuhkan pada bulan Oktober 2024 sehingga ada pertumbuhan dan investasi yang lebih kencang terjadi pada penerimaan negara.

Menurut Iwan Jaya Azis, ekonomi dari Universitas Cornell New York mengatakan bahwa dinamika ekonomi makin sulit diprediksi. Krisis di sektor ekonomi tidak bisa disebabkan oleh saltu faktor saja, tetapi oleh multi faktor penyebabnya.


Pengaruh Suku Bunga Amerika


Kebijakan pengetatan moneter yang dilakukan The Federal Reserve (The Fed)  selama tahun 2023 sangat berdampak besar kepada perekonomian kita.

Suku bunga yang dinaikkan the Fed selama tahun 2023 menjadi 5,50 persen  merupakan langkah dari The Fed untuk menurunkan inflasi di negaranya. Bukan hanya inflasi saja tapi juga mengurangi pengangguran.

Ketika target pengurangan inflasi dari 3,7 persen di bulan September 2023, menjadi 2 persen belum tercapai, maka the Fed akan terus menerus berusaha untuk mencapai target.

Meskipun saat ini sudah ada tanda-tanda penurunan inflasi menjadi 3,2 persen di bulan Oktober, tetapi The Fed akan memberikan signal untuk sekali lagi menaikkan suku bungannya pada tahun 2024.

Dengan kenaikan suku bunga the Fed di tahun 2024, 0,25 persen menjadi 5,75 persen artinya imbal hasil (yield surat utang AS atau US Treasury) akan meningkat. Akibatnya para investor asing akan ramai-ramai menarik modal dari Indonesia dan beralih ke pasar Amerika Serikat yang menawarkan yield yang lebih besar.

Konsekuensi untuk Indonesia, aliran modal akan turun dan terjadi depresiasi mata uang Indonesia dan pelemahan nilai tukar. Beberapa minggu yang lalu nilai tukar US terhadap rupiah hampir tembus 1600.

Depresiasi akan menimbulkan harga bahan impor lebih tinggi, ongkos produksi sehingga harga barang yang di pasaran akan meningkat, terjadilah inflasi yang lebih tinggi.

Dampak besar bagi APBN Indonesia, dengan pembayaran utang yang lebih tinggi, belanja utang dan bunga juga makin tinggi sehingga menggangu kesehatan fiskal Indonesia.

Punya opini atau tulisan untuk dibagikan juga? Segera tulis opini dan pengalaman terkait investasi, wirausaha, keuangan, lifestyle, atau apapun yang mau kamu bagikan. Submit tulisan dengan klik "Mulai Menulis".
 
Submit artikelnya, kumpulkan poinnya, dan dapatkan hadiahnya!
 
Gabung juga yuk di komunitas Telegram kami! Klik di sini untuk bergabung.