sumber: youngontop.com
Likes
Memiliki 5 perusahaan, Bob Sadino banyak dikenal sebagai salah satu pengusaha sukses di Indonesia semasa hidupnya.
Pengusaha sukses ini semasa hidupnya Bob Sadino diingat sebagai pengusaha santai karena selalu menggunakan kaos dan celana dengan topi koboi khasnya.
Dikutip dari Bisnis.com, pemilik nama asli Bambang Mustari Sadino ini ternyata meraih kesuksesannya tidak mudah. Ia pernah mengalami kejatuhan dalam berbisnis.
Pernah mengalami titik balik dalam hidup
Pada usia 19 tahun, Bob Sadino memilih tinggal di Belanda selama 9 tahun dan mengawali kariernya dengan bekerja di Djakarta Lylod di Amsterdam.Merasa cukup meniti karier di negeri kincir angin, Bob memutuskan pulang ke tanah air bersama istrinya pada tahun 1967. Sepulangnya ke tanah air Bob juga membawakan dua mobil Mercedesnya yang diinvestasikan untuk bisnisnya.
Setelah sampai di Indonesia, Bob Sadino memilih bekerja di PT Unilever Indonesia. Namun, di sana ia tidak bertahan lama. Tahun 1955 Bob memilih untuk keluar dari perusahaan karena keinginannya untuk bekerja secara mandiri.
Bob memulai peruntungan bisnisnya dengan menyewakan mobilnya dan sekaligus menjadi sopir. Tanpa diduga, bisnisnya tersebut justru gagal total.
Di tengah usaha penyewaanya tersebut, Bob mengalami kecelakaan hingga mobilnya rusak parah. Bob sampai harus mengeluarkan biaya untuk perawatan hingga kondisi keuangannya pun semakin parah.
Titik balik dalam hidup Bob Sadino terjadi ketika ia harus rela menjadi kuli harian agar bisa menafkahi keluarganya. Perubahan yang mendadak ini dalam hidupnya membuat Bob sempat mengalami depresi.
Berawal dari bisnis telur ayam
Mengalami keterpurukan, perlahan Bob berusaha bangkit dengan menyibukkan diri melalui kegiatan berternak ayam. Dari hobinya tersebut, Bob mendapat ide untuk berbisnis telur ayam negeri. Ia melihat masih terbukanya peluang untuk berbisnis telur ayam negeri yang masih jarang dijual di pasar.Bisnis telur ayamnya dimulai dengan menjual kepada orang asing yang tinggal di daerah Kemang denga menjajakannya dari pintu ke pintu. Berkat kemampuan berbagasa Inggrisnya, Bob mudah mengambil hati pelanggannya yang kebanyakan orang asing dan juga orang Indonesia yang pernah tinggal di luar negeri.
Belajar dari bisnis telur ayamnya tersebut, Bob memutuskan untuk mendirikan perusahaan. Perusahaan pertama yang dibangun pada tahun 1970 ialah Kemchick yang merupakan pelopor supermarket penyediaan produk pangan impor untuk masyarakat Jakarta.
Meelihat adanya peningkatan keuntungan dalam penjualan daging sosis, Bob mendirikan Kembali perusahaan bernama Kemfood yang menjadi pelopor industri daging di Indonesia.
Sukses dengan bisnis dagingnya, Bob mulai melirik bisnis buah dan sayuran hidroponik yang dinamakan Kem Farm. Bisnis ini juga menjadi pelopor yang menjual produk hidroponik di Indonesia.
Selain berbisnis dalam bidang pangan, Bob Kembali melebarkan sayapnya melalui bisnis apartemennya yang bernama The Mansion dan juga bisnis travel bernama Kem Travel.
Sejak kepulangannya pada tanggal 19 Januari 2015 kemarin, Bob selalu diingat sebagai salah satu pengusaha besar. Kisah dan kata-katanya selalu menjadi penyemangat bagi orang lain untuk terus bertahan dengan bisnisnya. Salah satu kunci suksesnya yaitu: bisnis yang bagus adalah yang dikerjakan, bukan yang ditanyakan terus.
Tulis Komentar
Anda harus Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.