Ilustrasi
Likes
Sadar atau tidak, sifat evaporasi uang ini amat sering kita alami dalam keseharian, contohnya saja uang receh hasil kembalian sehabis berbelanja, hampir bisa dipastikan uang akan hilang tanpa jejak jika berada di tangan orang yang salah, entah itu karena dibelanjakan kembali atau menghilang begitu saja akibat kealpaan sang pemilik. Hayooo siapa yang sering mengalami hal ini ?
Nah untuk meminimalisir dampak dari sifat evaporasi uang tersebut, maka kita harus mengandalkan sedikit kecerdasan yang kita miliki dalam mengelola keuangan pribadi. Ada beberapa trik mudah yang bisa kita gunakan untuk mengatasi hal ini, berikut diantaranya,
1. Jangan malas untuk membuat laporan keuangan pribadi
Kalau ingin keuangan lebih rapi dan terstruktur ya tidak boleh malas dalam membuat laporan keuangan pribadi. Laporan keuangan yang dimaksud disini juga bukan laporan yang rumit dengan segala macam istilah beratnya itu kok, tapi hanya berupa laporan arus kas keluar-masuk dan neraca sederhana yang bisa dibuat tiap akhir tahun saja.
Laporan sederhana ini akan berguna sebagai acuan sehat-tidaknya kondisi keuangan kita saat ini dan sebagai landasan keuangan dimasa yang akan datang. Laporan ini juga bukan untuk diajukan ke siapapun, benar-benar hanya diperuntukan untuk diri sendiri saja. Jadi cara pembuatannya pun bisa disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing.
2. Proteksi Aset
Dalam hidup yang penuh dengan peristiwa tak terduga ini kita tidak akan pernah tau apa yang akan terjadi di masa depan. Oleh karena itu penting untuk melindungi aset yang dimiliki, baik itu rumah, kendaraan bahkan diri kita sendiri. Nah untuk pemilihan asuransi sebagai lembaga proteksi asset ini pun bisa disesuaikan dengan kebutuhan serta kemampuan finansial masing-masing.
3. Berinvestasi dengan cerdas
Kalau kalian piker, dengan memiliki tabungan itu sudah cukup maka kalian salah besar. Ingat selalu ada inflasi yang mengintai perjalanan finansial kita. Inflasi ini merupakan kenaikan nilai mata uang yang terjadi terus menerus di suatu negara. Nah inflasi inilah yang nantinya akan membuat nilai tabungan kita di masa depan tak lagi sama.
Contoh inflasi yang paling simpel tuh seperti ini, kalau dulu kita bisa mendapat satu troli penuh belanjaan senilai 300 rb maka dalam beberapa tahun kemudian dengan nilai uang yang sama kita hanya akan mendapat separuh dari troli yang sama.
Jadi, jika kita hanya menabung saja tanpa berinvestasi, maka kita seperti sedang bermimpi memeluk gunung saja, tidak akan pernah sampai pada tujuan. So, berinvestasi pun memegang peran penting untuk menghindari dampak evaporasi uang.
4. Memiliki tabungan dana darurat
Yup, kita jelas harus punya dana darurat yang bisa kita pakai untuk saat saat darurat seperti saat tertimpa bencana, saat di PHK dan berbagai situasi darurat lain yang mungkin saja hadir dalam kehidupan kita. Banyak orang yang baru sadar akan pentingnya keberadaan dana darurat ini saat mengalami masa pandemi seperti sekarang.
Besaran dana darurat ini bisa disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan masing-masing. Paling tidak besaran dana darurat ini kurang lebih sama dengan 6 kali biaya hidup dalam sebulan.
5. Bijak dalam berhutang
Saranku sih, lebih baik jangan berhutang jika tidak dalam keadaan yang benar-benar penting atau darurat. Walau beberapa pakar keuangan masih membagi hutang menjadi hutang positif dan negative namun buatku tetap saja akan berdampak negatif. Aku lebih suka kalau belum mampu membeli sesuatu ya lebih baik menabung dulu saja daripada harus berhutang. Percaya lah hidup tanpa hutang akan lebih tenang.
Kurang lebih itulah 5 hal yang harus kalian perhatikan kalau ingin terhidar dari sifat evaporasi uang. Sayang banget kan kalau uang hasil jeih payah kalian itu harus menguap tanpa jejak begitu saja. Ribet…? Awalnya sih pasti akan ribet, tapi kalau sudah terbiasa insya Allah akan mudah dijalankan kok. Dicoba aja dulu…
Tulis Komentar
Anda harus Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.