Begini Kisah Sukses Nurhayati Subakat Mengembangkan Bisnis Kosmetik Lokalnya

sumber: itb.ac.id

sumber: itb.ac.id

Like

Akhir-akhir ini, kita bisa amati memang bisnis kosmetik lokal pamornya semakin naik. Tidak sedikit masyarakat Indonesia dari berbagai kalangan sudah mulai memakai berbagai produk kecantikan lokal.

Dari banyaknya produk kecantikan lokal, ada salah satu brand yang banyak dikenal sebagai pelopor boomingnya produk kecantikan lokal, yaitu Wardah, Emina, dan Make Over.

Dibalik ketenaran ketiga produk kecantikan tersebut, ternyata ada sesosok wanita yang banyak berjuang mengembangkan produk kecantikannya ini untuk semakin banyak dikenal masyarakat, yaitu Nurhayati Subakat. Perempuan kelahiran 27 Juli 1950 di Padang ini ternyata memiliki kisahnya tersendiri dalam merintis bisnis kosmetiknya ini.

Dikutip dari Bisnis.com dalam seminar bertajuk Inspiring Talk bersama CEO PT. Paragon Technology and Community Service yang dilaksanakan di ITB pada Rabu (25/9/2019), perempuan yang akrab dipanggil Nurhayati ini menceritakan sedikit perjalanannya dalam merintis bisnis kosmetiknya.
 

Berawal dari bisnis kosmetik kecil-kecilan

Setelah lulus kuliah jurusan farmasi dan mengambil profesi apoteker di ITB, Nurhayati sempat bekerja sebagai apoteker di sebuah perusahaan multinasional. Namun, karena Nurhayati lebih memilih untuk mengurus keluarga, ia memilih untuk keluar dari pekerjaannya

Fokus dengan keluarga, Nurhayati mulai mencoba membuka usaha kosmetik yang diharapkan berkualitas tinggi dan memiliki harga bersaing. Pada tahun 1985, ia pun merintis PT. Pusaka Tradisi Ibu (PTI) dengan brand pernadanya bernama Putri. Produk yang dijual Nurhayati pertama kali berupa haircare untuk professional salon.


Ketika Putri sudah mulai banyak pelanggannya, pada tahun 1990 Nurhayati mengalami suatu musibah, yaitu terbakarnya pabrik dan kantor PTI. Saat itu keuangannya pun sedang tidak baik karena banyaknya hutang.
 

Berhasil meluncurkan tiga produk kosmetik lokal

Musibah yang dialami tidak menyurutkan semangat Nurhayati untuk bangkit kembali membangun kembali bisnisnya. Dengan mengandalkan kredit bank, ia kembali menjalankan bisnisnya.

Perlahan bisnis kosmeti miliknya mulai berkembang sampai tahun 1995 untuk pertama kalinya Wardah diluncurkan dan diperkenalkan sebagai salah satu pelopor kosmetik halal di Indonesia. Melihat terus bertahannya Wardah di pasaran, Nurhayati terus mengembangkan bisnisnya dengan meluncurkan produk lainnya pada tahun 2010, yaitu Make Over.

Bersama anaknya, Nurhayati terus melakukan bisnis kosmetiknya ini, yaitu dengan mengubah nama menjadi PT. Paragon Technology and Innovation pada tahun 2011 dan juga kembali meluncurkan produk baru lainnya pada taunh 2014, yaitu Emina.

Berkat kerja keras dan juga kegigihannya, Nurhayati berhasil merintis dan memimpin Paragon selama tiga dekade sebagai salah satu bisnis kosmetik lokal yang patut diperhitungkan. Berbagai produk kosmetiknya telah menepati hati para konsumennya.

Kunci sukses Nurhayati dalam mengembangkan bisnis ini cukup sederhana, yaitu dengan selalu mendekatkan diri kepada Tuhan dan juga keluarganya. Selama perjalanan mengembangkan bisnisnya ini, Nurhayati selalu meminta pertolongan dari Tuhan dan juga melibatkan anak-anaknya untuk bergabung mengembangkan Paragon bersama.