Kajian Skema Student Loan, Mana yang Paling Efektif?

freepicture-tema-working-together-project

freepicture-tema-working-together-project

Like

Beberapa bulan lalu,  para mahasiswa Institut Teknologi Bandung (ITB) berdemo ke rektor untuk menghentikan skema pembayaran UKT  yang tidak bisa melakukan pembayaran tepat waktu  melalui pinjaman online.

Hebohnya peningkatan biaya UKT di beberapa universitas negeri di Indonesia, membuat Pak Jokowi dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Ristek, Nadim Anwar Makarim juga turun tangan.

Solusi sementara tahun ini UKT tidak dinaikkan.  Namun, di tengah penghentian isu kenaikan UKT, ternyata masih berhembus isu lain yaitu digodoknya himbauan untuk adanya student loan sebagai alat untuk membayar UKT yang akan naik jika mahasiswa tidak sanggup bayar penuh.

Baca Juga: Beda Biaya Pendidikan Anak Tiap Jenjang, Ini Jumlah yang Mesti Kamu Siapkan!

 

Apa itu Student Loan?

Pendidikan tinggi sering kali memerlukan biaya yang tinggi, dan bagi banyak orang, tantangan keuangan menjadi penghalang untuk mencapai gelar tersebut.


Di tengah keterbatasan ini, program student loan atau pinjaman pelajar muncul sebagai solusi potensial.

Namun, seberapa efektifkah penerapan pinjaman pelajar ini? Artikel ini akan mengeksplorasi persyaratan pinjaman pelajar, perbandingan penghasilan orangtua dengan tabungan, serta solusi dari skema pinjaman pelajar Australia dan Amerika.

 

Persyaratan Pinjaman Pelajar:

Pinjaman pelajar seringkali memerlukan persyaratan tertentu sebelum dapat diperoleh. Biasanya, persyaratan tersebut melibatkan status keuangan, catatan kredit, dan kesanggupan untuk membayar kembali.

Namun, persyaratan ini dapat bervariasi tergantung pada negara dan lembaga yang menawarkannya.

Baca Juga: 10 Juta Gen Z Menganggur, Solusi Apa yang Bisa Ditawarkan?

Perbandingan Penghasilan Orangtua dengan Tabungan: Dalam banyak kasus, pendapatan orangtua dan tabungan keluarga menjadi faktor penentu dalam akses terhadap pinjaman pelajar.

Di satu sisi, orangtua yang memiliki penghasilan tinggi mungkin lebih mampu memberikan dukungan finansial kepada mahasiswa mereka.

Namun, tidak semua orangtua memiliki kemampuan finansial yang sama. Dalam hal ini, tabungan keluarga atau aset yang dapat dijadikan jaminan menjadi pertimbangan penting.

Meskipun Perguruan Tinggi seperti ITB menggaet Lembaga keuangan yang akan mengucurkan dana pinjaman dengan skema “tanpa bunga atau nol persen”, tentunya ada pertimbangan dari pemberi pinjaman bahwa peminjam dianggap sebagai layak pinjam. 

Artinya  dana pinjaman harus tetap dibayar dalam waktu yang ditentukan, tidak boleh “ditunda” pembayaran pinjaman.