Pusing Gara-Gara Tapera, Potongan yang Jadi Polemik di Masyarakat!

Like

Kedua, bagi mereka yang sudah lama punya rumah atau baru saja memiliki rumah, mengapa pula harus ikut membayar iuran? Besar lagi iurannya.

Daripada buat bayar iuran, mending 3?ri penghasilan mereka itu dipakai untuk keperluan lain yang lebih mendesak seperti beli susu atau bayar uang sekolah anak. 

Ketiga, sejak zaman baheula kan sudah ada sistem KPR khusus untuk pembiayaan rumah. Bagi yang berminat ya silahkan ikut.

Semua bank pun memfasilitasinya. Keempat, Tapera ini kan sistemnya seperti kredit ya. Terus, kalau ada karyawan yang mau beli rumahnya secara cash tanpa mencicil bagaimana?

Baca Juga: Macam-Macam Potongan Gaji Karyawan, Sekarang Tambah Tapera!


Ya mungkin si karyawan ini ogah repotlah, ogah kena risiko, merasa duit tabungannya sudah sangat cukup lah. Masa tetap tidak boleh? 


Kelima, kalau mereka pekerja freelance, pendapatan mereka kan tidak tetap seperti kebanyakan pekerja kantoran.

Seandainya selama satu bulan mereka tidak mendapatkan proyek dari klien, bagaimana mereka bisa menyisihkan penghasilannya untuk bayar Tapera? 

Mungkin mereka punya dana darurat atau tabungan, tapi masa iya dikuras setiap bulannya hanya untuk itu saja?
         
Saya harap, pemerintah bisa mengkaji ulang lebih mendalam dan mengolah kembali kritik dan masukan yang ada jika Tapera tetap harus dilaksanakan. Jangan hanya mengedepankan ego semata tapi mengorbankan nasib seluruh rakyat. 





----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Punya opini atau tulisan untuk dibagikan juga? Segera tulis opini dan pengalaman terkait investasi, wirausaha, keuangan, lifestyle, atau apapun yang mau kamu bagikan. Submit tulisan dengan klik "Mulai Menulis".
 
Submit artikelnya, kumpulkan poinnya, dan dapatkan hadiahnya!
 
Gabung juga yuk di komunitas Telegram kami! Klik di sini untuk bergabung