Mau Kredit Usaha Lewat P2P Lending? Ini yang Perlu Diperhatikan

Digital Credits - Canva

Digital Credits - Canva

Like

Seiring perkembangan zaman yang sudah serba digital, mengajukan kredit usaha juga makin mudah lho. Selain lewat bank, berbagai teknologi finansial pun bisa bantu kamu buat mendapatkan pinjaman usaha, salah satunya lewat P2P Lending.

P2P atau Peer to Peer Lending ini merupakan layanan finansial yang bisa memfasilitasi antara kreditur dan debitur dalam hal pendanaan melalui sistem berbasis teknologi. P2P lending memungkinkan pinjaman langsung dari individu ke individu lainnya.

Seperti halnya mengajukan kredit di bank, terdapat suku bunga serta perjanjian dalam setiap pengajuan kredit yang dilakukan di platform ini. Biasanya, suku bunga di P2P lending tergantung dari kelayakan kredit.

Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), hingga Mei 2020, sudah ada 161 perusahaan fintech lending yang terdaftar dan berizin di OJK. Bahkan, peningkatan tren P2P lending ini dinilai akan terus bertambah lho, Be-emers.

Dari survei Modalku yang dilansir Bisnis.com, sebanyak 70 persen responden mengaku merasa nyaman sekaligus tertarik buat memanfaatkan kredit online melalui P2P lending untuk pengembangan usaha.


Eits, sebelum memutuskan untuk mengajukan kredit usaha melalui P2P lending, ada baiknya kita kenali dulu yuk keunggulan dan risikonya.
 

Keunggulan & Risiko Kredit di P2P lending

Berbasis teknologi, sudah pasti pengajuan kredit usaha lewat P2P lending akan terasa lebih mudah. Bahkan, cukup lewat aplikasi di ponsel pintar, kamu sudah bisa mengajukan pinjaman buat mengembangkan usaha kamu deh.

Selain itu, dikutip dari laman KoinWorks, setiap investor yang tergabung dalam platform  P2P lending bebas buat memilih sendiri jenis usaha atau UMKM seperti apa yang akan dibantu dalam hal pendanaan. 

Soalnya, setiap UMKM cenderung punya tingkat risiko dan pengembalian yang berbeda. Jadi, kalau risiko usahanya semakin besar, bunga pengembalian kreditnya juga bisa lebih besar.

Namun, dilansir dari UKM Indonesia, kalau kelayakan kredit dinilai buruk, kamu masih bisa menjelaskan alasan dan penyebabnya secara profesional. Suku bunga di P2P lending juga cenderung lebih rendah dari institusi keuangan lainnya.

Meski enggak butuh jaminan, kalau kamu sampai telat atau bahkan gagal bayar, jumlah kredit atau pinjaman yang harus dilunasi itu bakal melonjak. Makanya, P2P lending ini dinilai lebih cocok untuk pengajuan kredit dalam jangka pendek saja.
 

Pengajuan Kredit Lewat P2P lending

Walaupun pengajuan kredit di P2P lending memang lebih mudah, namun ada beberapa hal yang perlu kamu siapkan dan perhatikan saat akan mengajukan kredit lho. Perusahaan P2P lending akan meminta kamu untuk mengunggah sejumlah dokumen terkait rincian usaha kamu.

Dokumen tersebut berupa laporan keuangan dalam jangka waktu tertentu. Semakin lengkap informasi yang kamu berikan, hal itu bisa memudahkan proses pengajuan kredit nih.

Jangan lupa, lampirkan tujuan pinjaman dan rincian data diri kamu sebagai pemilik usaha. Pastikan informasi yang disampaikan itu jujur dan tidak ada yang dilebih-lebihkan ya.

Adapun, di sejumlah perusahaan P2P lending menerapkan batas minimal berapa lama usaha atau UMKM itu sudah berlangsung. Perlu diketahui, kamu juga harus melewati proses pra-persetujuan terlebih dahulu untuk menentukan besar bunga pinjamannya.