Unpaid Internship: Investasi atau Eksploitasi?

Apakah unpaid internship adalah bentuk investasi untuk masa depan atau bentuk eksploitasi? Foto (Freepik.com)

Like

Pernah dengar istilah "magang itu investasi"? Ungkapan ini sering kita dengar ketika memutuskan untuk mengambil program magang, terutama yang tidak dibayar. 

Namun, apakah benar magang tanpa gaji selalu sepadan dengan apa yang kita dapatkan? Mari kita bedah bersama be-emers.


Kenapa Banyak Magang yang Tidak Dibayar?

Ada beberapa alasan mengapa banyak perusahaan menawarkan program magang tanpa gaji, seperti:

1. Peluang Belajar

Perusahaan melihat magang sebagai kesempatan untuk memberikan pengalaman langsung kepada mahasiswa. Mereka berharap mahasiswa dapat menerapkan ilmu yang didapat di bangku kuliah dan mengembangkan keterampilan baru.

Baca Juga: Unpaid internship: Worth It or not?
 

2. Sumber Daya Manusia Tambahan

Bagi perusahaan startup atau skala kecil, mahasiswa magang bisa menjadi tambahan tenaga kerja yang cukup membantu.
 

3. Mencari Talenta Baru

Beberapa perusahaan menggunakan program magang sebagai cara untuk mencari calon karyawan potensial.


Apa Saja Keuntungan Magang Tanpa Gaji?

Walaupun tidak dibayar, magang tetap menawarkan banyak keuntungan, di antaranya:
  1. Pengalaman Kerja Nyata: Kamu akan mendapatkan pengalaman bekerja di dunia profesional dan memahami bagaimana sebuah perusahaan berjalan.
  2. Membangun Jaringan: Melalui magang, kamu bisa berkenalan dengan banyak orang dari berbagai latar belakang dan membangun koneksi yang berharga.
  3. Meningkatkan Skill: Kamu akan diasah kemampuannya dalam berkomunikasi, bekerja sama dalam tim, dan menyelesaikan masalah.
  4. Peluang Karir: Jika performanya bagus, kamu berpotensi mendapatkan tawaran pekerjaan tetap di perusahaan tersebut.

Meskipun ada banyak keuntungan, kita juga perlu waspada terhadap kemungkinan eksploitasi. 

Hati-hati dengan Eksploitasi



Tanda-tanda magang yang bersifat eksploitatif antara lain:
  1. Beban Kerja Berlebihan: Kamu diberikan tugas yang terlalu banyak dan tidak sesuai dengan kapasitasmu.
  2. Tidak Ada Bimbingan: Kamu bekerja sendiri tanpa ada mentor atau supervisor yang membimbing.
  3. Tidak Ada Ruang untuk Belajar: Kamu hanya melakukan tugas-tugas yang repetitif dan tidak ada kesempatan untuk mengembangkan diri.