Ingin Jadi Pengusaha dengan Misi Sosial? Yuks Kenalan Dengan Sociopreneur

Menjadi sociopreneur, begini tips dan triknya (Foto Freepik.com)

Like

Be-emers, apakah kalian pernah mendengar soal sociopreneur? Sociopreneur adalah istilah yang merujuk pada seorang wirausahawan sosial.

Mereka adalah orang-orang yang membangun usaha dengan tujuan utama memberikan dampak positif bagi masyarakat, selain mencari keuntungan finansial.

Sociopreneur biasanya memanfaatkan model bisnis untuk memecahkan masalah sosial, seperti kemiskinan, pendidikan, kesehatan, atau lingkungan, sambil tetap menjaga keberlanjutan usahanya.

Bedanya dengan pengusaha konvensional, sociopreneur lebih berfokus pada misi sosial daripada semata-mata keuntungan.

Contoh inisiatif yang sering dikelola oleh sociopreneur termasuk proyek pemberdayaan masyarakat, penyediaan akses layanan dasar (seperti air bersih atau listrik di daerah terpencil), atau usaha yang mempekerjakan kelompok-kelompok rentan.


Sociopreneur dapat terlibat dalam berbagai jenis pekerjaan yang bertujuan untuk menyelesaikan masalah sosial atau lingkungan. Berikut adalah beberapa jenis pekerjaan yang umum dilakukan oleh sociopreneur:


1. Pemberdayaan Masyarakat

Sociopreneur sering kali bekerja untuk meningkatkan kualitas hidup kelompok-kelompok masyarakat yang rentan, seperti kaum miskin, perempuan, atau komunitas terpencil. Mereka dapat menyediakan pelatihan keterampilan, program kewirausahaan, atau akses ke pekerjaan berkelanjutan.

Contoh: Usaha yang melatih masyarakat untuk menghasilkan kerajinan tangan dan membantu menjual produk tersebut di pasar yang lebih luas.

Baca Juga: Mengapa Sociopreneurship Menantang? Tips agar Bisnis Sosial Tetap Berkelanjutan
 

2. Pendidikan

Banyak sociopreneur mendirikan lembaga atau inisiatif pendidikan yang bertujuan memberikan akses pendidikan kepada mereka yang kurang mampu, baik melalui sekolah, pelatihan vokasional, atau platform pembelajaran daring.

Contoh: Start-up yang menyediakan kursus pendidikan online gratis atau terjangkau untuk anak-anak di daerah terpencil.
 

3. Kesehatan

Bidang kesehatan juga merupakan sektor yang sangat penting bagi sociopreneur. Mereka dapat menyediakan layanan kesehatan terjangkau, akses ke obat-obatan, atau program pencegahan penyakit.

Contoh: Klinik keliling yang memberikan layanan kesehatan dasar di wilayah yang sulit dijangkau.
 

4. Lingkungan

Sociopreneur yang bergerak di bidang lingkungan fokus pada usaha yang bertujuan melestarikan alam, mengurangi polusi, atau menciptakan solusi keberlanjutan. Ini bisa mencakup energi terbarukan, daur ulang, atau pengelolaan limbah.

Contoh: Perusahaan yang mengembangkan teknologi energi bersih atau sistem pengelolaan sampah yang ramah lingkungan.
 

5. Pemberdayaan Ekonomi

Beberapa sociopreneur menciptakan model bisnis yang memberikan akses ke layanan keuangan atau pasar bagi masyarakat yang kurang terlayani, seperti petani kecil, nelayan, atau pengusaha mikro.

Contoh: Platform pinjaman mikro yang menyediakan modal usaha untuk pengusaha kecil di desa-desa.
 

6. Pertanian Berkelanjutan

Di sektor pertanian, sociopreneur bekerja untuk mempromosikan praktik bertani yang ramah lingkungan, seperti pertanian organik atau sistem agroforestri. Ini bertujuan untuk memastikan keberlanjutan produksi pangan dan kesejahteraan petani.

Contoh: Usaha yang menghubungkan petani organik dengan pasar perkotaan, atau teknologi untuk meningkatkan hasil pertanian tanpa merusak ekosistem.