Mengenal Sociopreneur, Menjadi Pengusaha yang Berdampak Sosial

Sociopreneur tidak hanya fokus pada keuntungan finansial tetapi juga memberikan dampak sosial (freepik.com)

Sociopreneur tidak hanya fokus pada keuntungan finansial tetapi juga memberikan dampak sosial (freepik.com)

Like
Hi Be-emers, tema yang akan kita bahas kali ini adalah tentang sociopreneur atau wirausaha sosial. Istilah yang tidak asing dan semakin populer saat ini. 
 
Berbicara mengenai sociopreneur mengingatkan saya pada sebuah hadis Bukhori tentang manusia yang bermanfaat bagi orang lain, yang artinya: "Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain.” (Hadits Riwayat ath-Thabrani). 
 
Menarik, ya, Be-emers! 
 
Secara sederhana seorang sociopreneur adalah seseorang atau wirausaha yang tidak hanya memikirkan bagaimana mendapatkan keuntungan finansial tetapi ia juga memiliki tujuan memberikan dampak sosial positif bagi lingkungan atau masyarakat di sekitarnya. 
 
Jadi, peran seorang sociopreneur bukan sekadar mencari keuntungan semata, tetapi ia juga berusaha menciptakan perubahan sosial melalui bisnis yang dikelola. 
 
 

Mengenal Sociopreneur dan Contoh Nyata

Sociopreneur merupakan gabungan dari dua kata yaitu socio yang artinya sosial dan preneur yang artinya pengusaha jika digabungkan menjadi pengusaha sosial. 
 
Fokus utama dari Sociopreneur adalah mengatasi masalah sosial melalui pendekatan bisnis yang inovatif. Berbeda dengan pengusaha pada umumnya sociopreneur mempunyai pandangan bahwa keberhasilan bisnis tidak hanya diukur dari laba, tetapi juga dari dampak positif yang diberikan kepada masyarakat atau lingkungan sekitar. 
 
 

Contoh Sociopreneur Nasional di Indonesia

Menjadi seorang Sociopreneur ini tidak mudah, membutuhkan keberanian menghadapi resiko dan semangat tinggi untuk berupaya memberikan dampak positif pada masyarakat. 
 
Meskipun banyak tantangan, menjadi sociopreneur bukan sesuatu yang mustahil. Hal tersebut telah dibuktikan secara nyata. Bukan hanya berdampak pada lingkungan lokal tetapi berdampak positif secara nasional. Berikut contoh Sociopreneur Nasional Indonesia:
 

1. Masril Koto

Masril Koto seorang petani yang berhasil mendirikan LKMA (Lembaga Keuangan Mikro Agribisnis) Prima Tani di Nagari Koto Tinggi, Baso, Kabupaten Agam, Sumatera Barat.
 
Usahanya ini telah banyak membantu masyarakat petani untuk meningkatkan taraf hidup. Melalui berbagai macam produk tabungan seperti tabungan pembayaran pajak motor, tabungan persiapan persalinan, dan tabungan pendidikan.
 
 

2. Dea Valencia

Sosok muda dan cantik ini telah berhasil membawa batik go internasional. Bukan hanya itu ia juga merekrut penyandang difabel menjadi karyawan. 
 
Meskipun demikian, hal tersebut tidak mengurangi kualitas produk batiknya. Bahkan karena kualitasnya, Dea Valencia berhasil membawa batik kultur ke pasar manca negara seperti Amerika Serikat, Australia, Jepang, Inggris, Jerman, Belanda, dan berbagai negara lainnya.
 
 

3. Mesty Ariotedjo

Mesty Ariotedjo, wanita cantik lulusan fakultas kedokteran Universitas Indonesia ini memiliki kepedulian yang tinggi terhadap isu-isu kesehatan. 
 
Untuk mewujudkan impiannya, membantu masyarakat dari pelosok-pelosok terpencil yang kurang tersentuh pemerintah. Mesty Ariotedjo bersama teman-temannya membentuk situs penggalangan dana bernama wecare.id.
 
Di mana, penggalangan dana tersebut bertujuan untuk membantu masyarakat untuk biaya rujukan, pemeriksaan perawatan, sampai biaya kontrol. Melalui aksi sosial ini sudah banyak pasien tertolong.
 

Nah, bagaimana Be-emers, tertarik untuk menjadi Sociopreneur
 
Seperti yang telah disinggung sebelumnya, bahwa menjadi Sociopreneur banyak tantangannya. Namun, hal tersebut bukan hal yang mustahil. Untuk memulai menjadi Sociopreneur berikut langkah-langkah yang bisa dilakukan:

1. Identifikasi masalah sosial yang ingin dipecahkan

Hal pertama untuk menjadi sociopreneur adalah memahami masalah sosial yang ada di sekitar lingkungan Be-emers. Ketahui dan cari tahu masalah sosial dan lingkungan apa yang ada dan membutuhkan perhatian di lingkungan sekitar. Untuk kemudian cari solusi dan kembangkan usahanya di bidang tersebut.
 

2. Buat model bisnis yang berkelanjutan

Wirausaha sosial memang berfokus pada dampak sosial. Akan tetapi bisnis tetaplah bisnis yang harus memiliki model berkelanjutan secara finansial. 
 
Untuk itu, Be-emers harus membuat rencana bisnis yang solid dengan strategi pemasaran, pengelolaan keuangan, pengelolaan sumber daya yang baik dan berkualitas. 
 

3. Jalin kolaborasi dengan komunitas dan pemerintah

Bagaimanpun juga Sociopreneur tidak bisa bekerja sendirian. Kita membutuhkan banyak dukungan dari pihak lain seperti komunitas, organisasi non-profit, hingga pemerintah. 
 
Kolaborasi ini akan sangat membantu dalam hal pendanaan, pelatihan, dan pengembangan usaha. Karena untuk memajukan bidang sosial kita membutuhkan dana atau finansial. 
 

4. Lakukan evaluasi dampak sosial

Setelah menemukan bidang usaha yang akan digeluti. Langkah selanjutnya adalah memastikan bahwa usaha tersebut memberikan dampak positif untuk masyarakat. 
 
Untuk memastikannya kita bisa melakukan evaluasi secara berkala. Tentukan indikator keberhasilan yang bisa diukur, baik dari sisi sosial maupun finansial.