Menghindari Writer's Block untuk Penulis, Ini 5 Caranya!

Penulis yang sekedar hobi atau sudah menjadi ahli bisa sama-sama terkena writer's block. Sumber gambar: Adobe Express

Like

Halo Be-emers, waktu Admin menyampaikan tulisan “Kebiasaan writer's block biasanya dipicu oleh keinginan untuk menciptakan tulisan yang sempurna, ingin disukai oleh banyak pihak, dan mendapat banyak pembaca”.

Duh, kok aku merasa tertampar ya? Ah, nggak gitu juga sih! Penulis bolak-balik mengedit tulisan maksudnya biar enak dibaca gitu lah ya #pembelaan.

 
Be-emers, menulis itu bisa jadi sebuah hobi yang dapat dikembangkan menjadi profesi. Untuk mengubah hobi menjadi profesi dibutuhkan belajar, latihan, dan kerja keras.

Meski demikian, baik sekedar hobi atau sudah menjadi profesi, semua penulis menghadapi hal yang sama, yaitu writer's block. 
 
 

Writer's block sama dengan listrik padam di tengah malam yang gulita

Penulis kadang menghadapi jalan buntu, gelap gulita. Seperti tiba-tiba mendapatkan listrik yang padam di tengah malam yang gulita.

Baca Juga: Supaya Inspirasi Enggak Hilang, Tips Atasi Writer's Block yang Bisa Dicoba

Tidak tahu harus kemana dan harus berbuat apa. Kalau listriknya menyala saja, maka akan ada dua kemungkinan, kemungkinan pertama bisa segera mengejar ketertinggalan selama mati lampu, atau kemungkinan kedua justru masih berlanjut bingung, mau apa dan bagaimana. Apalagi kalau listriknya tak kunjung menyala.
 
Idealnya sih ya, cari dan menyalakan lilin, cari lampu darurat, gunakan senter ponsel atau yang lain. Bukan malah tertidur ya.
 
 

Tips Menghadapi Writer's Block

Berikut adalah beberapa pengalaman penulis ketika menghadapi writer’s block.

1. Buat tema besar dan sub tema

Luangkan waktu sejenak, cukup beberapa menit untuk merenung memikirkan Tema dan sub temanya. Membuat tema dan sub tema akan memberikan alur dan jalan kepada kita hingga sampai tujuan (penulisan), jadi, bukan berhenti di tengah jalan.
 

2. Tentukan deadline sendiri

Setiap tugas, termasuk menulis ada deadline sendiri. Namun, akan lebih ringan kalau kita membuat deadline sendiri, misalnya minimal empat sampai dua jam sebelum deadline yang sesungguhnya.


Ini selain memberi kesempatan untuk mengedit tulisan, juga memberi kesempatan kita untuk menikmati waktu luang dan kesuksesan (karena telah menyelesaikan deadline).