First Impression Gagal, Ini yang Harus Dilakukan (Sumber gambar: Istockphoto.com)
Like
First impression atau kesan pertama adalah bagian penting yang harus Anda persiapkan sebelum menghadapi situasi atau kondisi tertentu.
First impression harus dapat Anda bangun dengan perencanaan yang matang. Dimulai dari memastikan komunikasi berjalan lancar.
Memastikan artikulasi kata yang keluar dari mulut terdengar jelas. Pakaian rapi dan menarik serta lain sebagainya. Melalui first impression yang baik, Anda bisa dengan mudah berbaur dengan orang-orang baru, dan mereka akan dengan mudah menghargai dan menghormatimu.
Kesan pertama yang baik darimu akan terus tertanam di pikiran mereka, target audience. Itu bisa jadi modal yang berharga untukmu dapat membangun personal branding lebih mudah.
Masalahnya, untuk bisa menciptakan kesan pertama yang baik bukanlah perkara yang mudah. Tidak sedikit dari kita, ketika menghadapi situasi atau kondisi genting, malah gagal berikan kesan pertama yang baik.
Baik itu ketika melamar kerja, berbicara di depan umum, dan lain sebagainya. Karena kesan pertama yang gagal inilah, tidak sedikit pula yang tumbang dan larut dalam kekhawatiran akan perkataan orang lain, baik itu secara langsung maupun perkataan dari belakang.
5 Tips Membangun First Impression yang Berkesan, Begini Tipsnya!
Lantas, apa yang harus dilakukan ketika first impression baik gagal dibangun?. Berikut ini adalah 5 tips dan trik untuk memperbaiki first impression yang gagal.
Baca Juga: 5 Tips Optimalisasi LinkedIn, Supaya Dilirik Rekruter
1. Belajar Menerima Kesalahan
Tips yang pertama adalah belajar untuk menerima kesalahan. Ya, first impression yang gagal bukanlah akhir dari segalanya. Ketika kita coba untuk belajar menerimanya, maka itu artinya kita menyadari bahwa kemampuan kita terbatas dan butuh lebih banyak latihan.
Kekhawatiran akan gagalnya memberikan first impression yang baik terus menerus, biasanya disebabkan karena rasa percaya diri yang terlalu berlebihan, cenderung mengarah ke sifat sombong. Belajar menerima kesalahan, perlahan-lahan akan membantu kita untuk melepaskan beban pikiran yang ada.
Ya, Anda pasti sering mendengar kalimat di bawah ini bukan?.
“Manusia itu tempatnya salah dan lupa, wajar manusia bukan nabi boy”.
Fokus ke kalimat ini saja, ingat ke kalimatnya saja, maka Anda bisa belajar menerima kesalahan.
2. Fokus Pada Pengembangan Kemampuan
Setelah Anda berhasil menerima kesalahan diri sendiri, maka langkah selanjutnya adalah mulai mencari cara untuk dapat mengisi kekurangan atau memperbaiki kesalahan sebelumnya.
Jangan terlalu banyak menghabiskan waktu untuk menghakimi diri sendiri. Berikan porsi seadanya untuk hal tersebut.
Terima kesalahan, meminta maaf terhadap pihak yang dikecewakan, menyesali, dan kemudian bangkit. Pelajari lagi kesalahan yang sudah diperbuat sebagai bahan evaluasi.
Catat hal-hal yang menjadi kekurangan Anda dan kemudian lakukan latihan secara mandiri.
Semisal Anda memiliki kekurangan dalam hal komunikasi terhadap tim, maka lakukan banyak latihan dengan diri sendiri di depan cermin, atau mirror talk. Ciptakan situasi seolah-olah Anda sedang berhadapan dengan orang lain. Anda juga bisa meminta kepada teman terdekat atau pasangan untuk memainkan peran tertentu.
Jangan lupa juga untuk melakukan self-talk, berikan afirmasi positif pada diri sendiri.
3. First Impression yang Baik Juga Mendapatkan Perkataan Sinis
Tips yang ketiga adalah dengan mengetahui fakta bahwa di perusahaan, sekalipun Anda berhasil menciptakan first impression yang baik, tetap ada saja yang tidak senang dengan Anda.
Ini lumrah terjadi, terlebih di perusahaan yang memiliki lingkungan kerja super toxic, akrab dengan politik kantor.
Lagi pula, tidak semua karyawan akan menilai Anda dari first impression. Semisal Anda berhasil menciptakan kesan pertama bahwa Anda adalah orang yang sederhana dan bekerja keras. Tapi, setelah sekian lama, rekan-rekan kerja akhirnya tahu bahwa Anda ternyata hanya melakukan pencitraan semata.
Jelas saja pandangan mereka terhadap first impression yang berhasil Anda bangun akan berkurang.
Dengan mengetahui fakta seperti ini, beban pikiran Anda setelah gagal berikan first impression akan berkurang.
Yang paling penting adalah kemauan Anda untuk mau terus berkembang, tidak hanya fokus untuk sekedar menjaga citra sukses di awal saja.
Konsistensi untuk membawa nilai-nilai profesionalitas menjadi hal yang lebih penting ketimbang first impression yang bersifat sementara.
Tulis Komentar
Anda harus Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.