
Sabuya: Warna-Warni Etnik dalam Sentuhan Kreatif (Sumber gambar: Instagram @sabuyaroom)
Pernah merasa lebih pede ketika pakai brand lokal, Be-emers? Itu bukan hal aneh. Karena di balik setiap potong pakaian lokal, ada karya, ada budaya, ada identitas yang kita bawa.
Lewat koleksinya, Sabuya membuktikan bahwa produk buatan dalam negeri bisa tampil kompetitif dan tetap menarik perhatian di industri fashion.
Bagi Sabuya, menghadirkan desain menarik saja tidak cukup. Anak muda sekarang butuh lebih: akses yang mudah, pengalaman belanja yang seru, dan kisah di balik setiap koleksi. Karena itu, Sabuya memadukan marketplace dan toko offline sebagai strategi andalan.
Marketplace: Praktis dan Dekat dengan Generasi Digital
Be-emers, coba jujur deh, berapa kali dalam seminggu kita buka marketplace? Bisa jadi lebih sering daripada cek email. Belanja di marketplace memang cepat dan praktis.Nah, Sabuya melihat hal ini sebagai peluang besar. Bagi Sabuya, menampilkan foto produk saja tidak cukup. Mereka selalu menambahkan cerita, seperti saat memperkenalkan koleksi bermotif etnik yang dikaitkan dengan inspirasi budaya dan kontribusi para perajin lokal.
Ditambah lagi, Sabuya aktif menggunakan live shopping, jadi pembeli bisa langsung bertanya dan melihat detail produk. Hasilnya? Interaksi terasa nyata, meskipun lewat layar.
Offline Store: Bukan Sekadar Tempat Belanja
Meski belanja online sudah jadi kebiasaan, banyak Be-emers tetap ingin merasakan langsung kualitas produk. Sentuhan kain, ukuran yang pas, hingga atmosfer toko semua itu punya daya tarik tersendiri.Sabuya paham benar hal ini. Sabuya menghadirkan toko fisik dengan konsep estetik yang diperkaya sentuhan budaya lokal, sehingga mampu menarik perhatian pengunjung.
Lebih dari itu, toko sering dijadikan tempat acara kecil, mulai dari peluncuran koleksi terbatas sampai fashion talk. Bukan hanya soal jual beli, tetapi toko juga berkembang menjadi tempat komunitas saling terhubung.
Baca Juga: Cara Arnis Wigati Ajak Anak Muda Kenal Indonesia Lewat Gaya Ala Sabuya Sembari Menjaga Bisnis Tetap Eksis
Strategi Hybrid: Cuan dari Offline dan Online Store
Be-emers, mungkin kalian juga pernah bertanya-tanya: mana sih yang sebenarnya lebih cuan, jualan lewat marketplace atau toko fisik? Jawabannya, tidak harus memilih. Sabuya membuktikan keduanya bisa berjalan beriringan.Marketplace membuat brand menjangkau konsumen lebih luas, sementara offline store menjaga hubungan personal dengan pembeli.
Strategi hybrid ini membuat Sabuya lebih fleksibel menghadapi perubahan tren. Mereka bisa merangkul konsumen digital tanpa meninggalkan interaksi nyata. Bagi sebuah brand lokal, ini adalah cara cerdas untuk bertahan sekaligus berkembang.
Tulis Komentar
Anda harus Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.