Mengelola Gaji UMR di Tahun Baru, Begini Caranya Supaya Happy!

Tips Mengelola Gaji UMR, Sumber: Canva

Like

Hayo, siapa di sini yang bilang bahwa tanpa terasa sudah 8 hari di tahun 2025 ini? SIapa pula yang merasa, kok cepat sekali, ya?

Bagaimana dengan resolusi di tahun baru ini? Apakah resolusi itu mulai diwujudkan atau resolusi malah kalah enak dibandingkan makan resoles? 

Tahun baru biasanya diawali dengan sebuah pesta. Ya, sebagaimana kebiasaan sebagian masyarakat kita, merayakan pergantian tahun dengan aneka aktivitas.

Ada yang bakar-bakar ikan, ayam, roti, karaoke, main kembang api, maupun yang di masjid, membuat acara dzikir dan doa bersama. 

Padahal, sejatinya malam pergantian tahun itu 'kan seperti pergantian malam pada umumnya. Sama dengan pergantian tanggal pada umumnya.


Mengapa untuk pergantian dari tanggal 31 Desember ke 1 Januari terasa begitu spesial? Ada apakah gorengan? 

Baca Juga: Menerapkan Frugal Living, Tips untuk Memulainya!
 

Tahun Baru, Semangat Baru

Harapan baru pastilah ada di tahun baru ini. Namanya manusia, pastilah ingin agar hari esok lebih baik daripada hari ini dan hari-hari kemarin.

Namun, hari esok belum tentu bisa diraih, sedangkan hari kemarin sudah berlalu. Yang ada cuma hari ini. Jadi, ya, manusia itu memang terdiri dari kumpulan hari. Jika berkurang harinya, maka berkurang pula umurnya. 

Salah satu yang menjadi harapan di tahun ini adalah naiknya gaji. Ya, ini tentu saja berkaitan erat dengan penghasilan maupun pemasukan.

Sebagai seorang karyawan atau pegawai, pastilah berharap gaji bisa naik. Gaji bisa meningkat. Namun, apakah ada jaminan dengan naiknya gaji akan bahagia?

Apakah dengan naiknya penghasilan bakal lebih kaya begitu? Kan belum tentu toh? Toh belum tentu 'kan? Antara toh dan 'kan tinggal dibalik saja, lah yauw! 

Ada sebuah kalimat yang berbunyi begini, makin naik gaji, makin naik pula pengeluaran. Setuju dengan kalimat tersebut? Kalau setuju, silakan pencet belnya. Lho, ini malah main kuis. 

Dan, rasanya memang seperti itu, kok. Gaji naik, maka inginnya gaya hidup juga naik. Dari yang tadinya cuma naik sepeda roda tiga, eh, sepeda roda tiga?

Ingin berubah naik sepeda motor dengan merek mahal, bahkan mobil yang rodanya empat itu. 

Selain itu, hal yang paling terlihat adalah ganti HP. Padahal HP yang lama masih bagus. Masih ada layarnya kok, meskipun layarnya memang tidak sebesar layar bioskop. Namun, masih bisa dipakai untuk menelepon ayang, meskipun nantinya diblokir juga. Ahay. 

Jika sudah punya HP baru, maka bersiaplah untuk pamer. Mulai menunjukkan di story WA maupun Telegram, Alhamdulillah, HP baru.

Memang sih, terasa bersyukur kepada Allah, tetapi terselip pula rasa bangga dan sedikit sombong. Semoga kita tidak sampai seperti itu, ya!