Likes
Mengelola Gaji UMR di Tahun 2025
UMR sering dikaitkan dengan gaji minimal yang didapatkan oleh seorang pegawai. Kalau PNS itu ada standarnya sendiri dari pemerintah. UMR biasanya lekat dengan pegawai swasta.Nah, UMR inilah yang kadang menjadi dilema bagi perusahaan. Pernah saya baca, masih ada perusahaan yang membayar pegawainya tidak sama dengan UMR.
Buruh atau pegawainya masih menderita, dong. Ya, bisa jadi. Namun, jika mau keluar kerja, itu lain lagi di pikirannya.
Mencari pekerjaan di zaman sekarang memang susah. Padahal, kalau cuma mencari pekerjaan, gampang kok.
Misalnya, mengepel jalan aspal di depan rumah. Itu adalah pekerjaan juga, tetapi apakah ada uangnya? Pastinya tidak. Dapat uang tidak, dicap aneh, iya.
Jadi, yang lebih susah itu adalah mencari pekerjaan yang ada uangnya. Ini yang tidak gampang. Apalagi populasi manusia sekarang semakin banyak, sedangkan kesempatan makin sempit.
Kalau kesempatan makin sempit, nanti jadinya kesempitan. Antara sempat dan sempit. Kalau sudah sempit, mana sempat?
Mendapatkan gaji yang masih setara UMR, tentunya membutuhkan strategi tersendiri. Ini yang sering membutuhkan ilmu, percobaan, termasuk juga pengalaman.
Saya pernah ketika SD, menulis kata dasar pengalaman adalah alam. Tentu tidak ada hubungannya dengan artikel ini. Saya cuma menambahkan kalimat saja biar terlihat banyak.
Lalu, bagaimana cara mengelola gaji setara UMR di tahun baru ini? Tips yang pertama adalah mencatat pemasukan dan pengeluaran.
Bila dirasa susah untuk mencatat di kertas, buku tulis, buku gambar, buku nikah, buku raport anak, maupun di tembok, bisa kok mencatat di HP.
Banyak kok aplikasi pencatat keuangan. Banyak yang gratis, meskipun namanya gratis, pastilah banyak iklannya. Tidak apa-apa, bukankah di laut itu banyak iklannya?
Kalau kita sudah mencatat pemasukan dan pengeluaran, terutama yang terakhir ini, maka kita akan tahu, kemana sih larinya uang-uang kita selama ini?
Baca Juga: Menabung dengan Gaji UMR, Mungkin Enggak Sih?
Sangat membantu untuk mengontrol pengeluaran selanjutnya. Mana nih pengeluaran yang tidak terlalu penting dan bisa direm, tanpa harus pakai rem tromol maupun rem cakram!
Kategori pengeluaran juga perlu, Bro. Misalnya makanan, minuman, transportasi, hiburan, sedekah, dan lain sebagainya.
Kamu sendiri yang bisa menentukan pos-pos pengeluaran tersebut. Selanjutnya adalah membatasi pengeluaran di tiap pos. Jika dirasa tidak perlu, jangan dimasukkan ke situ. Kirim ke saya saja. Lho, kok malah minta?
Pentingnya Menghindari Utang Jika Gaji Masih UMR
Hal yang harus dijauhkan sejauh mungkin, antara timur dengan barat adalah berutang. Ini yang memang sulit, sih, apalagi jika gaji setara UMR, sementara kebutuhan banyak. Soalnya, berutang itu menyangkut mental.Bila awalnya suka berutang, maka selanjutnya akan terus melakukannya pula. Rem sejak awal untuk semaksimal mungkin tidak berutang.
Utang memang terasa manis di awal. Ibaratnya sirup, manis di bibir, tetapi pahit di telinga. Coba tuangkan sirup ke telinga, pasti rasanya pahit bukan? Ketika terasa manis di awal itulah, kita serasa mendapatkan durian runtuh.
Beli ini dan itu, padahal ujung-ujungnya semuanya bukan milik kita. Harus dibayar dan dikembalikan kepada si empunya.
Tulis Komentar
Anda harus Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.