Foto inspeksi mangga petani muda oleh José Carlos Alexandre (sumber : https://www.pexels.com/id-id/foto/pria-laki-laki-lelaki-tablet-17797257 )
Like
Generasi Z (Gen Z), yang terdiri dari individu yang lahir antara tahun 1997 hingga 2012, kini memasuki dunia kerja dan berkontribusi secara signifikan terhadap berbagai sektor, termasuk ekonomi kreatif.
Di Indonesia, desa-desa sering kali terpinggirkan dalam hal pembangunan ekonomi. Namun, dengan kehadiran Gen Z yang terampil dalam teknologi dan inovasi, ada peluang besar untuk mengembangkan ekonomi kreatif di desa.
Melalui akses internet, industri kecil menengah, dan pengembangan pertanian berbasis digital, Gen Z dapat menjadi penggerak utama dalam transformasi ekonomi desa.
Baca Juga: Investasi di Sektor Agribisnis, Kenapa Enggak?
Kegiatan Gen Z dalam Membangun Akses Internet di Desa
Salah satu tantangan terbesar yang dihadapi desa-desa di Indonesia adalah kurangnya akses terhadap internet.Menurut data dari Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), pada tahun 2021, hanya sekitar 25 persen di Indonesia yang memiliki akses internet yang memadai.
Gen Z telah mengambil inisiatif untuk mengatasi masalah ini dengan berbagai cara. Misalnya, mereka seringkali terlibat dalam program-program pelatihan dan sosialisasi untuk meningkatkan pemahaman masyarakat desa tentang pentingnya internet.
Salah satu contoh nyata adalah program "Desa Digital" yang diluncurkan oleh pemerintah. Dalam program ini, Gen Z berkolaborasi dengan pemerintah untuk memasang jaringan internet di desa-desa terpencil.
Mereka tidak hanya membantu dalam pemasangan infrastruktur, tetapi juga memberikan pelatihan kepada masyarakat tentang cara menggunakan internet untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas hidup.
Dengan adanya akses internet, masyarakat desa dapat terhubung dengan pasar yang lebih luas, mendapatkan informasi terkini, dan mengakses berbagai layanan online yang dapat mendukung kegiatan ekonomi mereka.
Tulis Komentar
Anda harus Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.