Be-emers, membaca berita yang beredar akhir-akhir ini sungguh meresahkan. Rasanya mendidih darah ini, mendengar berita pelecehan seksual di tempat kerja. Terlebih hal tercela itu dilakukan ASN, sungguh mencoreng negara.
Netizen sekali lagi menunjukkan kekuatannya. Setelah isu kekerasan mencuat ke permukaan dan menjadi sorotan.
Akhirnya terbuka diskusi publik tentang pentingnya menciptakan lingkungan kerja yang aman, nyaman, dan bebas dari kekerasan.
Be-emers, sebenarnya kasus kekerasan di tempat kerja bukan pertama terjadi. Hanya saja tidak terungkap, tentu saja ada beberapa faktor yang menjadi penyebab.
Salah satunya bungkamnya korban. Karena pelaku sering kali merupakan sosok penting yang mempunyai jabatan sehingga bersikap sewenang-wenang.
Sementara korban, merasa takut, baik karena tekanan atau juga takut menghadapi stigma masyarakat yang terkadang memojokkan.
Kekerasan di tempat kerja, bukan masalah sederhana. Karena nantinya akan melibatkan berbagai pihak. Untuk itulah, perlu adanya perhatian khusus dan menyeluruh.
Sehingga kemudian tercipta lingkungan kerja yang sehat, aman dan nyaman.
Apa Saja Bentuk Kekerasan di Tempat Kerja?
Bentuk kekerasan di tempat kerja bukan hanya kekerasan seksual seperti yang sedang diberitakan. Kekerasan di tempat kerja dapat berupa kekerasan fisik, verbal bahkan emosional.
Hal itu bisa terjadi dan dilakukan oleh atasan, rekan kerja atau mungkin pihak luar seperti klien misalnya.
1. Kekerasan fisik
Bentuk kekerasan fisik ini bisa meliputi tindakan pemukulan, dorongan atau kekerasan lainnya.
2. Kekerasan verbal
Ucapan yang merendahkan, menghina, teriakan atau ucapan Rasis juga termasuk bentuk kekerasan verbal.
3. Kekerasan emosional atau psikologis
Kekerasan emosional bisa menjadi sesuatu yang ambigu jika mengatasnamakan wewenang, misalnya atasan terhadap bawahannya.
Sehingga perasaan tidak aman dan nyaman dirasakan karena ada indikasi terjadi perbuatan intimidasi, pelecehan, atau tekanan mental. Namun, hal tersebut justru terlihat samar.
Pada dasarnya kekerasan yang terjadi di kantor atau tempat kerja tidak hanya merugikan korban. Akan tetapi perusahan atau instansi terkait tempat terjadinya kekerasan ikut merugi.
Sebab dapat dipastikan kinerja dan produktivitas korban menurun dan tentu saja berdampak secara menyeluruh. Terlebih jika kasusnya terungkap, tentu semua menjadi terseret dan ikut tercoreng.
Penyebab Kekerasan di Tempat Kerja
Ada beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya kekerasan di tempat kerja:
1. Penyalahgunaan Wewenang
Tempat kerja sejatinya adalah separuh kehidupan seseorang. Bisa dibayangkan bagaimana seseorang menghabiskan sebagian waktunya untuk bekerja.
Namun, ironisnya di tempat tersebut justru menjadi tempat manusia amoral yang menyalahgunakan wewenang.
Pemimpin yang merasa memiliki otoritas terhadap bawahannya, seringkali melakukan kekerasan baik secara sadar atau faktor kebiasaan.
Baca Juga: Tahun Baru, Pekerjaan Baru: Haruskah Saya Berganti Tempat Kerja?
2. Minimnya Regulasi yang Tegas
Pemimpin mempunyai otoritas terhadap bawahan, adalah hal lumrah. Namun, tidak adanya batasan jelas sehingga terkadang korban merasa ragu untuk melaporkan.
Karena laporan tersebut dengan mudah ditangkis dengan dalih otoritas sebagai pimpinan.
3. Budaya Diam
Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, korban kerap memilih diam. Karena takut. Alih-alih mendapatkan perlindungan, ia bisa jadi malah kehilangan pekerjaan.
4. Kurangnya Dukungan Institusi
Tidak jauh berbeda dengan nomer dua, perusahaan atau institusi tidak memiliki layanan aduan atau perlindungan seperti halnya layanan konsumen. Sehingga, korban bingung ke mana harus melaporkan.
Tulis Komentar
Anda harus Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.