Tradisi Angpao dalam Perayaan Imlek, Bagaimana Sejarahnya?

Tradisi Angpao di Hari Raya Imlek (Freepik.com)

Like

Imlek atau Tahun Baru China merupakan salah satu perayaan besar yang dirayakan oleh masyarakat Tionghoa di seluruh dunia.

Salah satu tradisi yang paling ditunggu-tunggu dalam perayaan ini adalah pemberian angpao, amplop merah yang berisi uang. Meskipun terlihat sederhana, tradisi ini memiliki makna yang mendalam dan sarat nilai budaya.
 

Makna Angpao di Hari Raya Imlek

Angpao bukan sekadar hadiah berupa uang. Warna merah pada amplop melambangkan kebahagiaan, keberuntungan, dan perlindungan dari energi negatif.

Pemberian angpao juga merupakan simbol harapan akan keberuntungan dan kesejahteraan bagi si penerima di tahun yang baru.

Biasanya, angpao diberikan oleh orang yang sudah menikah kepada anak-anak, remaja, atau orang yang belum menikah.

Banyak yang mengira bahwa jumlah uang dalam angpao adalah hal utama, tetapi sebenarnya niat dan doa yang menyertai pemberian tersebutlah yang lebih penting.


Jumlahnya pun sering disesuaikan dengan angka-angka yang dianggap membawa keberuntungan, seperti 8 yang melambangkan rezeki atau 6 yang berarti kelancaran.

Sebaliknya, angka 4 biasanya dihindari karena berkonotasi dengan kematian dalam budaya Tionghoa.
 

Asal Usul Tradisi Angpao dalam Perayaan Imlek

Tradisi angpao memiliki akar sejarah yang panjang. Dalam legenda Tionghoa, ada seekor makhluk bernama Sui yang suka mengganggu anak-anak saat malam Tahun Baru.

Untuk melindungi mereka, orang tua memberikan koin yang dibungkus kain merah kepada anak-anak. Koin tersebut dipercaya mampu mengusir makhluk jahat.

Seiring waktu, koin digantikan dengan uang kertas dan kain merah berubah menjadi amplop merah, yang kemudian kita kenal sebagai angpao.