Foto menjemur kain ketika banjir oleh Adreyat Hasan (Sumber Pexels.com)
Di era perubahan iklim yang semakin nyata, fenomena hujan ekstrem menjadi salah satu dampak yang paling dirasakan oleh masyarakat, terutama di negara-negara tropis seperti Indonesia.
Hujan yang tidak terduga dan intens ini tidak hanya mengganggu aktivitas sehari-hari, tetapi juga mempengaruhi pola konsumsi masyarakat, terutama di kalangan anak muda.
Dalam konteks ini, produk ramah lingkungan muncul sebagai solusi yang tidak hanya mendukung keberlanjutan lingkungan, tetapi juga menawarkan nilai tambah bagi konsumen.
Oleh karena itu, strategi pemasaran yang tepat untuk produk ramah lingkungan kepada anak muda di tengah fenomena hujan ekstrem menjadi sangat penting.
Bisnis Apa yang Cocok di Tengah Cuaca Ekstrem?
Anak muda saat ini semakin sadar akan isu-isu lingkungan dan dampak perubahan iklim. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Nielsen, sekitar 73% generasi milenial bersedia membayar lebih untuk produk yang berkelanjutan (Nielsen, 2015).Namun, perilaku mereka dalam memilih produk juga dipengaruhi oleh kondisi cuaca. Hujan ekstrem dapat mengubah preferensi konsumen, di mana mereka cenderung mencari produk yang tidak hanya ramah lingkungan tetapi juga fungsional dan tahan lama.
Misalnya, saat hujan deras, anak muda lebih memilih untuk menggunakan jas hujan yang terbuat dari bahan daur ulang dibandingkan jas hujan konvensional.
Hal ini menunjukkan bahwa pemasaran produk ramah lingkungan harus menekankan pada kepraktisan dan manfaat produk dalam situasi cuaca buruk.
Selain itu, bisnis perlu memahami bahwa anak muda cenderung mencari merek yang memiliki nilai-nilai yang sejalan dengan mereka, sehingga penting untuk menonjolkan komitmen terhadap keberlanjutan dalam setiap kampanye pemasaran.
Manfaatkan Media Sosial untuk Media Pemasaran
Media sosial telah menjadi salah satu platform utama bagi anak muda untuk mendapatkan informasi dan berinteraksi dengan merek.Dalam konteks pemasaran produk ramah lingkungan, bisnis harus memanfaatkan media sosial secara maksimal.
Dengan konten yang menarik dan edukatif, perusahaan dapat menarik perhatian konsumen muda dan membangun kesadaran akan pentingnya produk ramah lingkungan.
Kampanye yang melibatkan influencer juga dapat menjadi strategi yang efektif. Misalnya, merek pakaian ramah lingkungan dapat bekerja sama dengan influencer yang memiliki pengikut besar di kalangan anak muda untuk mempromosikan produk mereka.
Konten yang menampilkan influencer mengenakan produk tersebut saat hujan dapat menunjukkan bahwa produk tersebut tidak hanya ramah lingkungan tetapi juga stylish dan praktis.
Dengan cara ini, bisnis dapat menjangkau audiens yang lebih luas dan menciptakan buzz di media sosial.
Tulis Komentar
Anda harus Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.