Tips menjadi food vlogger idaman (Foto Freepik.com)
Ada sebuah profesi yang sangat viral saat ini yaitu food vlogger. Sebenarnya apa yang dimaksud dengan food vlogger?
Apa itu Food Vlogger?
Food Vlogger merupakan seorang yang menciptakan konten video yang menarik dan informatif tentang makanan yang sedang direviewnya. Mereka dapat merekam saat makan di restoran, measak di rumah atau mengulas makanan yang mereka beli.
Setelah membuat video saat makan, food vlogger akan mengedit dan mengupload di media sosialnya.
Perbedaan Food Vlogger dan Food Blogger
Perbedaan antara food vlogger dan food blogger adalah jika food vlogger membuat kontennya berupa video, food blogger membuat kontenya berupa tulisannya.Isi konten mengulas tentang makanan yang sedang disantapnya. Ada 10 food vlogger yang terkenal di Indonesia, contohnya Nex Carlos, Ria SW, Magdalena Fridawati, Tanboy Kun, Gerry Girianza, Farida Nurhan, Bella Kuku Tanesia, Codeblu, Jessica Jane, dan Ken & Grat.
Menjadi soerang food vlogger menawarkan sejumlah keuntungan menarik.
Anda juga dapat memiliki kesempatan untuk menikmati hidangan secara gratis dan memperluas jaringan relasi dalam industri kuliner.
Juga dapat memanfaatkan media sosialnya sebagai jaringan untuk membagikan kontennya.
Pekerjaan vlogger makanan dianggap menggiurkan karena banyak keuntungan dari profesi yang satu ini.
Contohnya mereka mengunjungi restoran sesuai pilihan atau undangan. Mereka mencicipi makanan, berbagi pengalaman mereka secara keseluruhan.
Dalam video mereka, mereka akan menunjukkan proses pembuatan makanan dan beberapa rekaman video makanan yang dramatis.
Mereka yang sudah punya personal brand sebagai food vlogger akan mendapatkan cuan dari hasil vlog yang mereka unggah di media sosial.
Salah satu alasan dari food vlogger adalah mereka suka dengan makan, dan hobi mereka adalah membuat vlog yang mereka makan dan lalu mengunggah ke media sosial.
Sayangnya, profesi food vlogger ini tercoreng karena beberapa diantara mereka yang membuat kritik keras terhadap makanan yang disantap.
Review yang dipublikasikan kerap tidak memperhatikan akibat buruk di media sosialnya.
Akibatnya tentu sangat merugikan para pengusaha restoran karena para penonton dalam jumlah begitu besar akan beringsut meninggalkan resto tersebut.
Akhirnya, terjadilah kebangkrutan resto yang dikritik secara kasar oleh food vlogger. Kerugian besar bagi para pengusaha ini tentu akan membuat profesi food vlogger akan segera ditinggalkan, bahkan ada yang di black list.
Tulis Komentar
Anda harus Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.