Banjir di Awal Ramadan: Cara Menyiapkan Dana Darurat dan Asuransi!

Ilustrasi Wilayah Mengalami Banjir (Foto: Canva.com)


Banjir di awal Ramadan yang seharusnya menjadi momen penuh berkah dan kebahagiaan justru diwarnai dengan duka.

Banyak saudara-saudara kita yang terdampak banjir, khususnya di wilayah Jabodetabek.

Sejumlah titik mengalami genangan air yang cukup parah, menyebabkan banyak rumah terendam dan kendaraan hanyut terbawa arus.

Kerugian yang dialami masyarakat akibat banjir ini tidak hanya berupa harta benda, tetapi juga berdampak pada kehidupan sehari-hari.

Aktivitas menjadi terganggu, banyak keluarga harus mengungsi, dan kesehatan pun terancam akibat kondisi lingkungan yang tidak higienis pasca-banjir.


Hal ini tentu menjadi beban berat, terutama bagi mereka yang belum memiliki persiapan finansial dalam menghadapi bencana.

Oleh karena itu, penting bagi kita untuk memiliki strategi yang tepat dalam menghadapi risiko banjir.

Salah satunya adalah dengan menyiapkan dana darurat dan memiliki perlindungan asuransi agar dampak finansial dari bencana ini dapat diminimalisir.

Bagaimana cara terbaik untuk menyiapkan keduanya? Simak ulasan berikut ini.

Lantas, bagaimana cara menyiapkan dana darurat dan asuransi guna mengantisipasi risiko akibat bencana banjir? Simak ulasan berikut ini.

Baca Juga: Banjir Datang, Begini Cara Siapkan Dana Darurat dan Asuransi!


Pentingnya Dana Darurat untuk Menghadapi Bencana

Dana darurat adalah dana yang disiapkan untuk menghadapi situasi tak terduga, seperti bencana alam, kehilangan pekerjaan, atau keadaan darurat lainnya.

Berikut adalah beberapa langkah dalam menyiapkan dana darurat:


1. Tentukan Besaran Dana Darurat

Dana darurat adalah tabungan yang disiapkan khusus untuk menghadapi kejadian tak terduga, seperti banjir. Idealnya, jumlah dana ini setara dengan 3–6 bulan pengeluaran bulanan.

Jika Anda tinggal di daerah rawan banjir, sebaiknya siapkan dana yang lebih besar agar dapat menutupi biaya perbaikan rumah dan kendaraan jika terdampak banjir.
 

2. Buat Rekening Terpisah


Agar dana darurat tidak terpakai untuk kebutuhan lain, simpanlah di rekening khusus yang berbeda dari rekening harian.

Pilih rekening yang mudah diakses namun tidak terlalu sering digunakan, seperti tabungan tanpa kartu debit, agar dana tetap aman dan hanya digunakan saat benar-benar dibutuhkan.
 

3. Sisihkan Secara Bertahap

Mulailah dengan menyisihkan sebagian kecil dari pendapatan, misalnya 10–20% setiap bulan, hingga jumlah dana darurat yang dibutuhkan tercapai.

Jika sulit menyisihkan dalam jumlah besar sekaligus, lakukan secara perlahan dan konsisten agar tidak membebani keuangan harian.
 

4. Gunakan Hanya untuk Keadaan Darurat


Dana darurat hanya boleh digunakan untuk situasi yang benar-benar mendesak, seperti biaya perbaikan rumah setelah banjir atau kebutuhan pokok selama masa pemulihan.

Hindari menggunakannya untuk keperluan yang tidak mendesak, seperti belanja atau liburan, agar dana tetap tersedia saat dibutuhkan.