
Ilustrasi orang sedang mengantuk ketika bekerja di bulan Ramadan Gambar oleh muntazar mansory dari Pixabay
Likes
Ramadan adalah bulan yang penuh berkah dan kesempatan untuk meningkatkan kualitas ibadah serta produktivitas.
Namun, tantangan terbesar yang sering dihadapi oleh banyak orang selama bulan suci ini adalah rasa kantuk dan penurunan stamina kerja.
Menurut data dari Badan Pusat Statistik (BPS), produktivitas kerja di Indonesia mengalami penurunan sekitar 10% selama bulan Ramadan.
Oleh karena itu, penting untuk menemukan strategi yang efektif agar tetap produktif tanpa mengorbankan kesehatan.
Baca Juga: Lebih Fit Selama Puasa? Ini Tipsnya Buat Kamu!
Pentingnya Pola Makan Sehat dan Teratur
Pola makan yang sehat dan teratur adalah kunci untuk menjaga stamina selama Ramadan. Menurut Kementerian Kesehatan, asupan gizi yang seimbang sangat penting untuk mendukung aktivitas sehari-hari.Konsumsi makanan yang kaya akan serat, protein, dan vitamin dapat membantu menjaga energi. Misalnya, mengonsumsi kurma saat berbuka puasa dapat memberikan energi instan karena kandungan gula alami yang tinggi.
Selain itu, makanan yang mengandung karbohidrat kompleks seperti nasi merah dan sayuran hijau dapat memberikan energi yang tahan lama.
Statistik dari Statista menunjukkan bahwa sekitar 60% masyarakat Indonesia mengalami gangguan tidur selama Ramadan.
Hal ini sering disebabkan oleh pola makan yang tidak teratur. Oleh karena itu, penting untuk mengatur waktu makan sahur dan berbuka dengan baik.
Sahur yang kaya nutrisi dan berbuka yang tidak berlebihan dapat membantu menjaga stamina dan menghindari rasa kantuk.
Baca Juga: Bugar Selama Ramadan, Tips Tetap Sehat yang Bisa Kamu Lakukan!
Manajemen Waktu yang Efektif
Manajemen waktu yang baik adalah salah satu strategi penting untuk tetap produktif selama Ramadan. Menurut BPS, banyak pekerja yang merasa kesulitan membagi waktu antara ibadah dan pekerjaan.Untuk mengatasi hal ini, penting untuk membuat jadwal harian yang jelas. Misalnya, mengalokasikan waktu khusus untuk beribadah, bekerja, dan beristirahat.
Dengan cara ini, kita dapat memaksimalkan waktu yang ada tanpa merasa terbebani. Contoh kasus yang relevan adalah perusahaan yang menerapkan sistem kerja fleksibel selama Ramadan.
Beberapa perusahaan memberikan kebijakan jam kerja yang lebih pendek, sehingga karyawan dapat menjalani ibadah dengan lebih baik.
Hal ini terbukti meningkatkan produktivitas dan kepuasan kerja karyawan. Menurut survei yang dilakukan oleh Statista, 75% pekerja merasa lebih produktif ketika perusahaan memberikan fleksibilitas dalam jam kerja.
Tulis Komentar
Anda harus Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.