5 Alasan Gen Milenial dan Z Perlu Update Soal Isu Sosial seperti Sengketa 4 Pulau 

5 Karakter Gen Milenial dan Z terkait Sengketa 4 Pulau antara Aceh dan Sumatra Utara. Sumber Gambar: Adobe Express

Like
Be-emers, baru-baru ini informasi mengenai sengketa 4 Pulau antara Aceh dan Sumatra Utara memenuhi berita di berbagai media. Baik media formal maupun media sosial.
 
Ke-4 pulau tersebut adalah Pulau Lipan, Panjang, Mangkir Gadang, dan Mangkir Ketek.
 
Ke-4 pulau tersebut memang sebelumnya belum diputuskan secara formal administrasi, milik Aceh atau Sumatra Utara. 
 
Tetapi, antara lain dikutip dari cnbcindonesia.com, Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian menyatakan bahwa, 4 pulau tersebut masuk ke wilayah Sumatra Utara.
 
Alasan pernyataan mendagri ini adalah, karena pada tahun 2008 sudah pernah dilakukan verifikasi pulau-pulau. Untuk Aceh dan Sumatra Utara, empat pulau ini tidak masuk dalam wilayah Aceh.
 

Menuai Respon

Be-emers, pernyataan Mendagri ini menuai berbagai respon. Mengutip dari regional.kompas.com, yang menyatakan bahwa akibat pernyataan ini, ratusan mahasiswa Aceh demo di depan Kantor Gubernur Aceh.


Generasi Milenial dan Gen Z Merespon 

Be-emers, tanggal 17 Juni 2025 kemarin pemerintah sudah memutuskan kepemilikan dari 4 Pulau tersebut, yaitu masuk ke Provinsi Aceh.
 
Meski demikian mungkin kita tetap bertanya-tanya, kenapa Generasi Milenial dan Generasi Z merasa perlu merespon sengketa 4 Pulau antara Aceh dan Sumatera Utara tersebut? 

Baca Juga: Wisuda Tiap Jenjang, Perlu Enggak Sih?
 
Berikut adalah alasannya:


5 Alasan Gen Milenial dan Z Perlu Update Soal Isu Sosial seperti Sengketa 4 Pulau 

Berikut adalah beberapa alasan mengapa gen milenial dan gen z perlu update dan menjadi garda terdepan yang mengkritisi soal isu sosial seperti sengketa 4 Pulau antara Sumatra dan Aceh:
 

1. Melek digital 

Ini, bukan berarti generasi yang lain tidak melek digital, ya Be-emers.
 
Tetapi karena generasi Milenial dan Generasi Z lahir di era teknologi sedang berkembang-berkembangnya, menurut ncbroadband.gov. kedua generasi ini lebih melek digital.
 
Ini termasuk melek digital untuk mengakses, mengetahui, mempelajari, dan memahami informasi-informasi sejarah yang tersimpan, baik sengaja ataupun tidak sengaja disimpan di arsip digital. 
 
Melek digital ini, memiliki sisi positif antara lain kedua generasi tersebut dapat mengetahui sejarah dengan cepat, bahkan dalam hitungan jam, termasuk mengetahui sejarah 4 pulau antara Aceh dan Sumatra Utara.
 
Ini juga berarti tanpa harus mengelilingi perpustakaan-perpustakaan besar. Atau bahkan harus mengunjungi satu-peraatu perpustakaan-perpustakaan internasional dengan koleksi buku yang lengkap.
 
Dikutip dari akun YouTube @forumkeadilanTV, fakta generasi yang melek digital dan data sejarah ini harus menjadi pertimbangan pemerintah terutama, atau pihak-pihak lain, sebelum mengambil kebijakan.