Be-emers, pernahkah berpikir mengapa nasi goreng yang dijual di restoran harganya jauh lebih mahal dibandingkan di tempat abang-abang pinggir jalan?
Benar, ada beberapa hal yang menjadikan harganya menjadi naik berkali lipat. Selain karena tempat, teknik masak, cara penyajian dan lain sebagainya ada hal yang membuat makanan ini naik kelas, yaitu sayuran microgreens.
Jadi microgreens ini adalah sayuran yang dipanen dalam waktu singkat yaitu sekitar 7 - 14 hari. Meskipun bentuknya kecil microgreens memiliki nilai jual yang sangat tinggi. Bukan hanya harga gizinya pun tak kalah besarnya. Oleh karena itulah mengapa makanan yang memiliki garnis berbahan microgreens dibandrol dengan mahal.
Perlu Be-emers ketahui, microgreens sadang populer saat ini. Jika memasukan kata kunci microgreens di mesin penelusuran, akan muncul berbagai ulasan tentang microgreens ini.
Benarkah, microgreens memang semenjanjikan itu? Kamu bisa coba mengulik kesuksesan Mycrogreens yang tayang di Katalogue Bisnis Muda edisi September 2024 lalu.
Jika, kamu ingin mencoba membuka usaha di bidang pertanian atau sekadar menyalurkan hobi berkebun tetapi terkendala lahan, microgreens layak direkomendasikan. Ada beberapa alasan kenapa kamu perlu mencoba microgreens:
1. Tidak Membutuhkan Lahan Luas atau Tanah
Saya memahami bagaimana kehidupan di perkotaan. Untuk memiliki lahan pertanian luas tentu membutuhkan biaya yang sangat besar. Namun, untuk microgreens kamu tidak butuh lahan bahkan tanah. Sebagai percobaan kamu bisa memanfaatkan teras, balkon atau bahkan ruang kecil di sudut rumah kamu.
Selain itu, kamu juga tidak membutuhkan banyak tanah. Biasanya media tanam microgreens ini terdiri dari campuran sabut kelapa, arang sekam dan tanah. Dengan perbandingan 1:1:1. Selain itu, microgreens juga bisa ditanam di cocopeat, rockwool dan lain sebagainya.
2. Sayuran Kecil Bernilai Tinggi
Seperti yang disinggung sebelumnya, sayuran microgreens ini memiliki nilai gizi dan nilai jual yang tinggi.
Sayuran microgreens adalah sayuran kecil yang dipanen dalam waktu singkat, oleh karena itu rasanya lebih renyah dan lunak. Bahkan, ada beberapa jenis microgreens yang dapat dikonsumsi mentah sebagai garnis atau salad.
Jika kamu bisa menghasilkan dalam jumlah banyak, kamu bisa dengan mudah memasarkannya. Misalnya sebagai supplier restoran-restoran.
3. Beragam Pilihan Tanaman
Microgreens ini bisa dibuat dari berbagai jenis sayuran misalnya Kakung, bayam, pakcoy, cesim dan lain sebagainya.
Baca Juga: Memulai Bisnis Microgreens di Usia 21 Tahun, Bagaimana Strateginya?
4. Solusi Urban Farming
Saat ini pemerintah sedang mendorong upaya urban farming sebagai salah satu solusi memenuhi ketahanan pangan dan keseimbangan lingkungan melalui penghijauan. Microgreens ini merupakan salah satu solusinya.
5. Tidak Membutuhkan Perawatan Intensif
Budidaya microgreens cukup sederhana. Hanya membutuhkan penyiraman, paparan sinar matahari yang cukup yaitu sekutar empat jam perhari. Selain itu microgreens tidak memerlukan pupuk dan pestisida sehingga lebih tanaman microgreens lebih sehat untuk dikonsumsi.
Be-emers, budidaya microgreens memang semakin berkembang dan memiliki pangsa pasar yang semakin luas. Namun, bukan berati microgreens tidak memiliki tantangan.
Dilansir dari bisnismuda.id, Mycrogreens Indonesia sebagai salah satu produsen microgreens yang sukses juga pernah mengalami stop menjalankan bisnisnya. Hal itu diungkapkan Kak Almanda Zerara, Co-Founder dari Mycrogreens Indonesia saat team Bisnis Muda berkunjung ke kantornya.
Tulis Komentar
Anda harus Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.