Menakar Ukuran Likuiditas Perusahaan

Likuiditas perusahaan (Sumber gambar: www.colourbox.com)

Like

Salah satu ukuran kesehatan keuangan perusahaan adalah kemampuannya dalam memenuhi utang jangka pendeknya dengan menggunakan aset lancar yang dimilikinya. Utang jangka pendek adalah utang yang harus segera diselesaikan dalam jangka waktu kurang dari satu tahun.

Apabila perusahaan tidak memiliki aset lancar yang memadai, maka dapat dipastikan bahwa perusahaan tersebut akan kesulitan untuk membayar utang jangka pendeknya. Misalnya, perusahaan yang nyaris sudah tidak beroperasi, aset lancarnya sangat sedikit, namun masih memiliki aset tetap seperti mesin-mesin, kendaraan, dan bangunan. Akan tetapi, perusahaan itu masih memiliki banyak utang jangka pendek yang harus segera dilunasi.

Oleh karena itu, supaya dapat melunasi utang-utang jangka pendeknya, maka perusahaan perlu menjual mesin-mesin, kendaraan, dan bahkan bangunan yang dimilikinya supaya memperoleh uang kas yang mencukupi untuk memenuhi utang jangka pendeknya.

Terdapat ukuran untuk mengetahui kapabilitas perusahaan dalam memenuhi utang jangka pendeknya yang disebut dengan rasio likuiditas. Beberapa jenis rasio likuiditas yang paling sering digunakan adalah current ratio, quick ratio, dan cash ratio.

Current ratio adalah ukuran kemampuan perusahaan dalam membayar utang jangka pendeknya dengan menggunakan aset lancar yang dimilikinya.

Perbedaannnya adalah quick ratio tidak menganggap persediaan yang dimiliki oleh perusahaan dapat digunakan untuk membayar utang jangka pendeknya karena persediaan memerlukan waktu yang agak lama untuk dijadikan sebagai kas. Dengan kata lain, perusahaan perlu menjual barang-barang dagangannya terlebih dahulu untuk mendapatkan kas supaya dapat melunasi utangnya yang segera jatuh tempo.


Akan tetapi, quick ratio masih beranggapan bahwa piutang dagang masih dapat digunakan untuk melunasi utang jangka pendeknya. Jadi, quick ratio beranggapan bahwa menagih piutang consumer tidak memerlukan waktu yang lama sehingga kas yang diperoleh dari menagih piutang-piutang tersebut dapat segera digunakan untuk membayar utang jangka pendeknya.

Berbeda pula dengan cash ratio, yang mengukur kemampuan perusahaan untuk membayar utang jangka pendeknya hanya dengan menggunakan kas yang dimiliki oleh perusahaan. Cash ratio tidak menganggap bahwa piutang perusahaan maupun persediaan barang dagang dapat digunakan untuk membayar utang jangka pendeknya.

Kelihatannya, cash ratio memang merupakan ukuran yang lebih realistis dalam menilai kemampuan perusahaan untuk memenuhi utang jangka pendeknya. Memang, tampaknya tidak mudah apabila perusahaan perlu menjual persediaan barang-barang dagangannya terlebih dahulu dan menagih piutang-piutang konsumennya terlebih dahulu untuk melunasi utang jangka pendeknya, karena bisa saja utang jangka pendek yang bernilai paling besar harus segera dilunasi keesokan hari.

Oleh karena itu, perusahaan memerlukan uang kas yang cukup untuk membayar utang tersebut. Dengan demikian, ukuran cash ratio adalah ukuran yang paling baik dalam mengukur likuiditas perusahaan terutama bagi manajer keuangan atau pebisnis yang sangat menghindari risiko bisnis termasuk risiko gagal bayar utang-utang jangka pendeknya.