Be-emers, kemerdekaan Republik Indonesia merupakan Anugerah Tuhan Yang Maha Esa dan merupakan kerja keras dari para pahlawan yang telah berkorban untuk kemerdekaan bangsa ini. Begitu kata ustad dan penulis buku Salim A. Fillah yang dikutip dari
isabellakirei.medium.com.
Jadi, kemerdekaan Indonesia itu bukan karena telah dijajah selama 350 tahun, tetapi karena telah diperjuangkan dengan sungguh-sungguh tanpa kenal lelah dan menyerah selama 350 tahun.
Oleh karena itu, momen ini penting untuk diperingati dan dihargai.
Untuk memperingatinya setiap daerah mungkin berbeda tetapi mungkin juga sama. Meski demikian, selain untuk dapat menghibur, juga biasanya dipilih acara-acara yang dapat membangkitkan semangat untuk bekerja keras, bergotong-royong, menjaga kesatuan dan kebinekaan.
Dan berikut adalah 6 perayaan kemerdekaan ikonik yang ada di Kabupaten Pemalang, yuk simak!
6 Perayaan Kemerdekaan Ikonik di Kabupaten Pemalang
Berikut adalah 6 perayaan kemerdekaan ikonik yang ada di Kabupaten Pemalang:
1. Kirab Merah Putih Sepanjang 1 Kirab
Acara ini merupakan kirab untuk Bendera Merah Putih dan Bendera Pataka yang diadakan oleh Pemerintah Kabupaten Pemalang secara rutin pada bulan Agustus.
Kirab ini dijadikan sebagai simbol bersatunya antara pemerintahan dengan kebudayaan setempat.
Kirab dilakukan dengan mengarak Bendera Merah Putih dan Bendera Pataka berlambang kabupaten. Kegiatan itu dilakukan dari beberapa lokasi yang berganti setiap tahunnya menuju ke pendopo kabupaten.
2. Panjat Pinang
Panjat pinang ada dimana-mana sih ya Be-emers, termasuk di daerah penulis.
Tapi jangan salah
lho Be-emers, selain asik untuk dilihat, ikut capai saat melihat karena si pemanjat bolak-balik terpeleset, dan ada perasaan tergelitik di dalam hati berupa doa dan harapan agar si pemain tidak menyerah.
Bahkan ikut senang ketika si pemain menang. Menurut
jambione.com, panjat pinang ini menerapkan nilai-nilai Pancasila lho.
Baca Juga: Desa Seribu Cerita: Perayaan Kemerdekaan Selama 3 Hari Penuh!
Nilai-nilai Pancasila dalam lomba panjat pinang:
- Sila pertama, yaitu adanya doa sesuai dengan keyakinan masing-masing sebelum panjat pinang.
- Sila kedua, yaitu bahwa semua individu, tanpa melihat status sosial, ras, agama, dan yang lainnya, dapat berpartisipasi mengikuti lomba ini.
- Sila ketiga, yaitu semangat kerjasama untuk mencapai tujuan bersama
- Sila keempat, tercermin ketika peserta berdiskusi dan berstrategi untuk memenangkan lomba panjat pinang.
- Sila kelima, direfleksikan dan ditunjukkan saat mengatur pembagian hadiah bagi peserta yang menang panjat pinang.
3. Balap Karung Berhelm
Kalau kita kenal balap karung biasa, di daerahku ada balap karung berhelm nih Be-emers.
Jadi, alih-alih para siswa pemain berdiri dan melompat dengan menggunakan karung, si pemain justru diminta berjongkok setelah masuk karung, diikat karungnya, lalu diminta mengenakan helm.
Alhasil, jangankan bisa melompat dengan aman dan lancar jaya yang ada justru guling dan menggelundung ke sana kemari karena sulit menjaga keseimbangan.
Untuk mengatasi kesulitan tersebut, berbeda dengan lomba balap karung pada umumnya, lomba ini merupakan tim yang terdiri atas dua peserta.
Yaitu peserta balap karung itu sendiri dan peserta yang membantu membangunkan peserta lomba jika peserta tersebut terguling.
Jadi, ada yang bisa mencapai finish neggak? Pengalaman yang sudah-sudah tidak ada, karena sibuk terguling dan bangkit tanpa kenal lelah. Tetapi tetap ada yang jarak tempuhnya paling jauh.
4. Sepak Bola Daster
Sepak bola ini dilakukan oleh bapak-bapak, dan seperti judulnya, mereka mengenakan daster dan dilengkapi dengan dandanan yang coreng-moreng.
Rata-rata sih Be-emers, para pemirsa lomba, baru melihat bapak-bapak pakai daster dengan dandannya yang coreng-moreng saja sudah tertawa.
Apalagi saat mereka berlaga sepak bola. Jadi, tujuan dari sepak bola berdaster ini, selain untuk bekerja sama, berstrategi untuk kemenangan, juga lebih mengarah ke menghibur pemirsa.
5. Karnaval dengan Berbagai Tema
Misalnya tema batik lokal Pemalang, tema pemfaatan limbah, dan sebagainya. Untuk karnaval ini, biasanya melibatkan siswa-siswi menengah atas untuk membuat fashion-nya.
Proses pembuatan fashion dari limbah botol. Sumber Gambar Koleksi Pribadi
Selain siswa antusias, karnaval ini juga memiliki manfaat lain, seperti limbah dapat dimanfaatkan, membangun sikap kerja sama antar anggota, juga mengasah kreatifitas.
Tulis Komentar
Anda harus Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.