Gaya ala Sabuya: Peluang Jadi Influencer Fashion Apparel

Model yang menggunakan morotai dress (Sumber gambar: Instagram Sabuya Room)


Be-emers, pernahkah kalian membeli pakaian hanya karena melihat konten seorang influencer? Jujur, saya pernah.

Saya sendiri mengikuti beberapa orang influencer yang mengulas beberapa merk brand lokal dengan tampilan elegan, tapi juga dengan harga produk yang terjangkau.

Pernah suatu kali, saya memang membutuhkan outfit daerah yang merepresentasikan kampung halaman saya untuk jamuan di kantor.

Setelah berselancar lebih dalam di media sosial Tiktok, saya menemukan satu outfit yang cocok yakni Samosir Dress dari Sabuya.

Maklum saya adalah orang Batak. Samosir dress merupakan koleksi dari Sabuya saya anggap cocok untuk acara tersebut.


Perpaduan kain ulos dengan luriknya terlihat unik untuk saya yang ingin bergaya ala Sabuya.

Saya pun tidak perlu repot untuk membeli dress dan ulos baru secara terpisah untuk agenda tersebut.

Pertanyaannya adalah mengapa saya bisa memutuskan melakukan pembelian hanya dengan ulasan konten dari seorang influencer saja?

Berdasarkan jurnal Influencer Marketing: How Message Value and Credibility Affect Consumer Trust of Branded Content on Social Media, endorsement dari influencer memang memiliki dampak signifikan terhadap keputusan pembelian.

Pasalnya, konsumen memang cenderung percaya pada rekomendasi dari influencer karena dianggap relevan dengan bisa memberikan review yang jujur.

Apalagi jika influencer sesekali menggunakan fitur live streaming, interaksi antara influencer dan audiensnya di media sosial tidak bisa ditemukan di platform belanja pada umumnya.

Dengan demikian, orang seperti saya merasa jauh lebih terhubung dengan influencer.

Baca Juga: Sabuya: Menghidupkan Budaya Lokal Melalui Fashion Modern


Peluang Menjadi Influencer Fashion Apparel

Bagaimana peluang memulai menjadi influencer fashion di kolam yang terasa sudah banyak ini? Saya yakin peluang ini tidak hanya dimiliki oleh selebritas karena influencer yang saya ikuti pun awalnya tidak memulai karirnya sebagai selebriti.

Hanya saja beberapa hal yang saya perhatikan mereka lakukan adalah:


1. Menentukan Niche

Bagi saya yang lebih menyukai pakaian merek lokal dibandingkan impor, jelas saya akan melihat konten influencer yang memang spesialis membahas konten fashion lokal.

Terlebih jika memang saya sedang mencari pakaian daerah, pilihan influencer saja jadi akan lebih mengerucut pada mereka yang sering membahas merek fashion lokal dan pernah menggunggah konten pakaian daerah dengan tampilan modern.
 

2. Rajin Upload

Bagi ‘calon influencer’, rajin mengunggah konten adalah hal yang terasa sulit untuk dilakukan.

Ada masanya konten hanya dilihat dan disukai beberapa orang saja, hingga ia pun kurang termotivasi.

Namun, saya melihat beberapa konten memang harus diunggah dan sebarkan terlebih dulu untuk bisa ‘rame’.

Kita tidak pernah tahu konten mana yang akan disukai netizen. Jadi asal tidak menyinggung dengan kesan negatif, share saja dulu.