7 Cara Menghindari Penipuan Lowongan Kerja

Ilustrasi seseorang sedang memeriksa keaslian lowongan kerja secara online (Sumber gambar: Freepik)


Be-emers, di zaman sekarang mencari pekerjaan bisa terasa menegangkan. Apalagi data Badan Pusat Statistik menyebutkan bahwa pada Februari 2025, tingkat pengangguran di Indonesia mencapai 4,76%, atau sekitar 7,28 juta orang.

Angka ini menunjukkan bahwa banyak orang sedang berusaha menemukan pekerjaan, dan sayangnya kondisi ini dimanfaatkan oleh penipu dengan membuat lowongan kerja palsu.

Agar semangat melamar kerja enggak berubah jadi pengalaman pahit, berikut tujuh cara yang bisa Be-emers lakukan untuk melindungi diri:


7 Cara Menghindari Penipuan Lowongan Kerja

Berikut adalah 7 cara menghindari penipuan lowongan kerja yang bisa kamu terapkan:

1. Kenali Perusahaan dengan Seksama

Be-emers, bayangkan lagi dapat tawaran kerja dari perusahaan yang terdengar besar dan menarik. Tapi, saat dicari alamat kantornya enggak jelas, nomor telepon enggak aktif, atau websitenya cuma halaman kosong rasanya langsung curiga, kan?

Sebelum kirim lamaran, coba telusuri dulu semua informasi perusahaan. Bisa lewat Google, LinkedIn, atau teman yang pernah bekerja di sana. Kalau sulit menemukan jejak perusahaan, sebaiknya hentikan dulu niat melamar. Ini cara sederhana tapi efektif supaya nggak mudah tertipu.
 

2. Pastikan Lowongan Ada di Tempat Resmi

Be-emers, seringkali tawaran kerja datang lewat chat atau email pribadi yang terlihat menggiurkan. Jangan langsung percaya dulu. Cek apakah lowongan itu muncul di website resmi perusahaan atau platform resmi yang kredibel.


Misalnya, kalau perusahaan besar, biasanya mereka punya halaman “Careers” sendiri. Kalau lowongan cuma dikirim lewat pesan pribadi, sebaiknya teliti lebih lanjut sebelum menanggapi.
 

3. Jangan Bayar Apa pun di Awal

Be-emers, perusahaan profesional enggak pernah minta uang pendaftaran atau biaya pelatihan sebelum bekerja. Kalau ada yang minta, itu biasanya modus penipuan. Bayangkan, ada yang bilang harus transfer dulu biar diterima kerja ini jelas nggak masuk akal.
 

4. Perhatikan Penulisan dan Tampilan Lowongan

Kalau Be-emers melihat iklan kerja dengan banyak salah ketik, kalimat yang berantakan, atau layout acak, hati-hati. Lowongan resmi biasanya rapi dan mudah dibaca.

Contohnya, kalau ada lowongan yang formatnya asal-asalan dan tidak profesional, itu bisa jadi tanda palsu. Perhatikan detail kecil seperti ejaan dan struktur paragraf ini sering jadi petunjuk yang sederhana tapi efektif.