BI Rate Turun: Dampak dan Strategi Berinvestasi

Ilustrasi penurunan BI Rate (Sumber gambar : Freepik.com)

Ilustrasi penurunan BI Rate (Sumber gambar : Freepik.com)


Be-emers, ada kabar baik nih. Dalam Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia yang diadakan 16-17 September 2025 lalu, diputuskan bahwa suku bunga acuan atau BI Rate diturunkan menjadi 4,75%.

Atau sebesar 25 basis poin (bps). Bagi kita masyarakat awam mungkin bertanya-tanya apa itu BI Rate dan manfaatnya bagi kita.


Apa itu BI Rate?

Mengutip dalam laman bi.go.id, yang dimaksud BI Rate atau suku bunga acuan adalah suku bunga yang ditetapkan oleh Bank Indonesia (BI).

Suku bunga ini menjadi patokan oleh lembaga keuangan di seluruh Indonesia untuk menentukan besarnya suku bunga yang akan ditawarkan kepada nasabah, termasuk suku bunga pinjaman dan tabungan.
 

Apa Dampak Penurunan BI Rate?

BI Rate memiliki pengaruh yang cukup besar bagi suku bunga acuan di dunia perbankan. Masih dalam laman bi.go.id, ketika suku bunga acuan naik maka suku bunga deposito dan kredit di lembaga perbankan akan cenderung naik dan demikian pula sebaliknya.

Jika suku bunga acuan turun maka suku bunga deposito dan kredit akan ikut turun.


Be-emers dari penjelasan di atas, kita dapat melihat bahwa BI rate atau suku bunga acuan yang mengalami penurunan akan berdampak banyak bagi kehidupan masyarakat.

Sebut saja suku bunga kredit yang rendah akan meringankan para pelaku UMKM untuk meminjam uang demi mengembangkan usahanya.

Sedangkan bagi kita selaku individu, penurunan suku bunga ini akan membuat enggan untuk menyimpan uang pada deposito dan tabungan. 
 

Strategi Investasi Ketika BI Rate Turun

Selain itu Be-emers, penurunan BI rate ini juga bisa memberikan peluang bagi kita yang ingin menambah pundi cuan. Simak nih strateginya.

1. Berinvestasi Reksa Dana

Be-emers dikutip dalam laman dbs.id, suku bunga yang menurun maka akan membuat imbal hasil yang didapatkan investor reksadana cenderung positif atau meningkat.

Hal ini terjadi karena investor tidak tertarik untuk berinvestasi pada tabungan dan deposito, yang kemudian beralih ke reksa dana, terutama reksa dana pendapatan tetap. 
 

2. Investasi Saham

Ada beberapa harga saham yang naik saat BI Rate turun. Mengutip dalam laman ajaib.co.id ketika BI Rate turun, maka pasar saham bisa merespon positif dengan naiknya harga saham, terutama perusahaan dengan sektor yang bergantung pada biaya pinjaman yang rendah seperti perbankan dan perumahan.