Hobi Menulis? Ini Tips Tulisanmu Dilirik Penerbit Asing ala Laksmi Pamuntjak

Laksmi Pamuntjak - Image : Instagram Laksmi Pamuntjak (@laksmiwrites)

Like

Buat kamu para pecinta karya sastra, Aruna dan Lidahnya, The Question of Red, dan Kekasih Musim Gugur, mungkin beberapa judul novel tersebut pernah kalian baca atau sekedar tahu. Beberapa novel tersebut merupakan karya dari Laksmi Pamuntjak.

Selain menulis novel, penulis kelahiran tahun 1971 itu juga kerap menerjemahkan beberapa karya lain. Salah satu yang terkenal yakni menerjemahkan essay On God and Other Unfinished Things: Aphorisms karya Goenawan Mohamad.

Baru saja meluncurkan sekuel kedua dari novel pertamanya berjudul Amba, karya Laksmi juga kerap kali dilirik oleh penerbit asing untuk diterjemahkan. Enggak cuma diterjemahkan ke bahasa Inggris, karyanya juga sudah banyak yang dialihbahasakan bahasa asing lainnya.

Dilansir dari laman Bisnis, wanita lulusan Universitas Murdoch ini ternyata sudah sejak lama menerima tawaran yang menantang untuk mengembangkan naskah novelnya dalam bahasa Inggris dan diterbitkan oleh penerbit asing dengan pasar yang lebih luas.

Novelnya yang berjudul Fall Baby, yang diterbitkan tahun 2018 lalu, pun sudah diterbitkan oleh penerbit asing Penguin Random House SEA. Perlu kamu ketahui, dengan kredibilitas karya yang baik, Penguin merupakan salah satu penerbit favorit Laksmi lho!


Berawal dari Frankfurt Book Fair 2012, naskah Amba sebenarnya sudah disarankan untuk bisa diterjemahkan dalam bahasa Inggris dan sudah ditujukan ke beberapa penerbit besar. Adapun, saat itu Amba menjadi delegasi naskah dari Indonesia.

Sebenarnya, Laksmi enggak punya kita khusus agar tulisan kita bisa dilirik dan tembus ke penerbit luar dan dibaca secara global. Namun, menurutnya, tantangan terbesar untuk mengajukan naskah ke penerbit asing adalah kemampuan untuk menulis sesuai tata bahasa Inggris yang tepat.

Makanya, hal yang paling utama adalah pastikan karya kamu dipahami oleh editor dan penerjemah. “Jadi bahanya dulu, penerjemah itu sangat krusial,” ungkap Laksmi.

Selain itu, mulailah menulis sesuai kepiawaian bahas kita, kemudian mutunya. Enggak cuma itu, ceritanya juga harus ada unsur universal yang dihadirkan, agar mudah dipahami banyak orang.