Berencana Menyewakan Kamera? Eits, Simak Dulu Tips Ini

Camera - Canva

Like

Mengabadikan momen dengan kamera smartphone memang bisa jadi alternatif. Meski begitu, kualitas dari kamera digital tentu tetap lebih baik.

Harga kamera digital seperti DSLR dan Mirrorless memang cukup mengocek kantong. Apalagi, bagi sebagian orang yang enggak terlalu paham mengenai fotografi dan jarang menggunakannya, menyewa kamera dinilai jauh lebih efisien.

Nah, buat kamu yang hobi fotografi, kamu bisa juga nih menyewakan kamera sebagai ladang cuan. Dilansir dari Bisnis.com, pengalaman pemilik RentalAlat.com Hafid Kesuma Wardhana bisa kita simak nih buat strategi cuan usaha penyewaan kamera.
 

Promosi Serius

Mendirikan usaha penyewaan kamera sejak tahun 2008, Hafid sudah membangun promosi serius secara online. Dimulai dari membangun website di tahun 2011, ia juga beriklan di Google.

Ia mengaku,  sebulan setelah website-nya dirilis, omsetnya masih berkisar Rp15 juta dengan laba bersih 8 juta. Nah setelah beriklan di Google, enggak lama, omsetnya langsung berlipat ganda lho!
 

Mengembangkan Layanan

Setelah cukup sukses secara promosi, Hafid mulai menambah layanan bisnisnya. Bukan cuma menyewakan kamera doang nih, ia pun juga mengembangkan jasanya ke multimedia.


Jadi, sejak tahun 2014, ia pun melakukan diversifikasi layanan menjadi one stop shopping. Adapun, enggak cuma kamera, bisnisnya juga kini menyediakan layanan rental screen, proyektor, mixer, bahkan hingga jasa cameraman dan editor-nya.
 

Alokasi Profit untuk Perawatan

Diketahui, margin profit yang ia ambil yakni 50-55 persen. Padahal omset yang diraih bisa lebih tinggi. Namun, ia memilih untuk mengurangi persentase profitnya sendiri.

Meski begitu, hal tersebut justru jadi salah satu strategi buat mengalokasikannya ke pos dana penyusutan untuk perawatan kamera, sekaligus mengganti produk yang hilang dengan persentase 10-15 persen.

Baca Juga: Ada Mobil yang Jarang Dipakai? Jadikan Peluang Bisnis Aja!
 

Bikin Paket Rental

Biar konsumen punya banyak pilihan yang sesuai kebutuhannya, Hafid juga membuat sistem paket nih, Be-emers. Jadi, misalnya ada pelanggan yang butuh kamera dan lighting, mereka bisa memilih paket ketimbang menyewa per item.

Bahkan, kalau bisa, pastikan alat pemotretan yang disewakan selalu up todate. Selain itu, tentukan juga batas waktu peminjamannya.
 

Tetapkan Perjanjian yang Jelas dengan Pelanggan

Mempunyai usaha jasa sewa kamera, tentu juga berisiko. Enggak cuma risiko kerusakan, tapi bisa juga kehilangan. Enggak jarang, banyak juga yang bermodus untuk melakukan penipuan.

Makanya, kamu peru bertindak jeli. Sebaiknya rancang perjanjian dengan calon pelanggan untuk menanggung kerusakan yang ditimbulkan.

Misalnya, kamu bisa meminta KTP dan Kartu Keluarga pelanggan sebelum menyewakan kameranya. Lakukan verifikasi data, salah satunya bisa menghubungi penjamin yang biasanya adalah orang tua calon peminjam.