hutang (sumber gambar: freepik)
Likes
Hampir semua orang pernah berurusan dengan yang namanya hutang piutang, baik sebagai peminjam maupun pemberi pinjaman. Meksipun ada istilah hutang baik dan hutang buruk, sebisa mungkin kita hindari hutang piutang karena hal tersebut dapat mempengaruhi hubungan silaturahmi. Hutang yang disepelekan adalah cara paling efektif untuk merusak tali persaudaraan atau pertemanan
Pandangan pemberi pinjaman
Pemberi hutang pasti mengharapkan itikad baik dari penghutang, minimal tepat waktu dalam membayar. Sesederhana itu, hanya masalahnya proses pembayaran sering kali tidak sederhana, banyak sekali alasan untuk sengaja menunggak atau menjadi amnesia mendadakKalau kita pikirkan lebih dalam, memberi hutang itu sebenarnya menyengsarakan peminjam karena memberi beban untuk mengembalikan. Meminjamnya mudah tapi ngembalikannya sulit.
Jadi apa yang harus kita lakukan?
+ Jangan pinjamkan sama sekali
+ Pinjamkan dan jangan berharap kembali
+ Kalau dia pinjam 1 juta, berikan seiklasnya sesuai kemampuan dan tidak perlu ditagih
+ Kalau terpaksa memberi hutang, biasakan ada perjanjian tertulis. Perjanjian bukan kejam, tapi supaya sama-sama enak dan mendidik
Pandangan pengaju pinjaman
Ada orang yang berintegritas, sekalinya berhutang hanya karena super kepepet dan merasa dosa besar kalau sampai telat bayar, apalagi sampai gagal bayar (Kamu hebat dan langka kawan). Ada orang yang jago merayu sehingga dapat pinjaman dan jago akting untuk pura pura lupa atau lupa beneranKalo kamu terpaksa berhutang, usahakan hanya hutang produktif untuk pengembangan bisnis misalnya. Jangan berhutang hanya untuk gengsi, pamer, gaya, mood, iri, dengki, dan nafsu
Baru mulai buka bisnis, belum mendapat keuntungan tapi sudah berani berhutang. Wah itu namanya nekad, siapa yang berani menjamin kalau bisnis awal ini pasti sukses sehingga bisa mengembalikan hutangnya?
Membeli barang yang nilainya turun atau untuk konsumtif seperti membeli HP hanya untuk main game, mobil hanya untuk pajangan di depan rumah, baju baru yang tidak pernah terpakai, dan hal konsumtif lainnya. Jadi harus bagaimana? Sebaiknya jangan pernah berhutang sama sekali.
Kalaupun terpaksa meminjam, selalu prioritaskan pengembalian sebelum ditagih. Hanya untuk hal yang produktif. Miliki rencana yang jelas, berani berhutang sekian karena dari uang itu akan menghasilkan sekian. Buat proposal yang meyakinkan dan masuk akal agar orang akhirnya malah mengejar-ngejar untuk memberi pinjaman atau menjadi investor, bukannya menagih hutang
Seseorang berhutang biasanya karena tidak punya dana darurat sehingga bingung ketika ada kebutuhan mendadak harus bagaimana untuk menyelesaikannya.
Apabila berhutang padahal punya uang, dan sudah punya rencana bisnis yang jelas dari uang yang dia pinjam itu bisa berkembang jadi berkali-kali lipat dari jumlah yang dipinjam, sedangkan uang yang ada untuk dana cadangan seandainya kalau rencananya meleset, ini namanya cerdas.
Untuk teman-teman yang pernah memberi hutang dan sampai sekarang uangnya tidak kembali, semoga bisa mengiklaskannya dan yakin rezeki akan diganti berkali lipat lebih besar. Yang salah bukan hanya dia, tapi kita juga salah. Hutang itu kan antara dua orang, hutang tidak akan terjadi jika kita tidak memberikannya
Belajarlah dari kesalahan sehingga berikutnya bisa lebih baik.
Untuk teman-teman yang pernah berhutang dan sampai sekarang belum mengembalikan, sadar kah kalau tindakanmu itu menyusahkan orang lain? Mari bertobat, niatkan untuk mengembalikan meskipun tidak ditagih. Percaya pasti rezeki dilancarkan kalau niatmu baik. Hukum karma itu ada, jangan sampai kamu menjadi korban.
Coba diingat-ingat, kalau hidupmu sampai saat ini masih susah, bisa jadi kamu pernah menyusahkan orang lain ? Jangan lupa minta maaf ya. Kalau sekarang hidupmu sudah enak, ya sudah kembalikan hutangnya dong.
Tulis Komentar
Anda harus Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.