Ramai Kebijakan Privasi Baru WhatsApp, Popularitas Dua Platform Pesan SIngkat Ini Mulai Dilirik

WhatsApp - Canva

Like

Beberapa waktu ini, aplikasi pesan singkat WhatsApp diketahui melayangkan kebijakan privasi baru buat para penggunanya nih, Be-emers.

Jadi, buat kamu pengguna WhatsApp, kamu diminta untuk membagikan data kamu ke Facebook. Yang bikin heboh, kebijakan tersebut wajib disertai ultimatum bahwa WhatsApp bakal menghapus akun penggunanya yang enggak bersedia melakukan hal itu.

Alhasil, kabar tersebut menimbulkan pro-kontra. Di sisi lain, aplikasi atau platform pesan singkat pesaing WhatsApp justru jadi untung nih gara-gara kasus ini.

Diketahui dari laman Bisnis, Telegram dan Signal dilaporkan mengalami peningkatan penggunaan yang tiba-tiba setelah persyaratan terbaru mengenai kebijakan privasi saingannya yang lebih besar, WhatsApp, ramai dibicarakan di media sosial.

Di jagat Twitter misalnya, sejumlah aktivis privasi pun menyarankan pengguna untuk beralih ke aplikasi perpesanan lain, seperti Telegram dan Signal. Hal itu juga bagian dari bentuk "protes" terhadap kebijakan WhatsApp tersebut.


Bahkan, orang paling tajir di dunia, Elon Musk, juga mendukung gerakan itu. Bos Tesla itu malah menyarankan orang-orang untuk beralih ke platform pesan singkat lainnya, seperti Telegram.

 

Cuitan Elon Musk untuk menggunakan platform Signal yang ramai di Twitter - Image: Twitter



Dari data Sensor Tower, sudah ada lebih dari 100.000 pengguna yang menginstal Signal di AppStore dan Play Store dalam dua hari terakhir. Sementara itu, Telegram sudah memperoleh hampir 2,2 juta unduhan.

Adapun, gara-gara hal ini, pemasangan baru untuk aplikasi WhatsApp turun 11 persen dalam kurun waktu tujuh hari pertama di tahun 2021, dibandingkan dengan pekan sebelumnya. Meski begitu, masih ada sekitar 10,5 juta unduhan WhatsApp secara global.

Baca Juga: WhatsApp Wajibkan Pengguna Bagikan Data Pribadi ke Facebook atau Hapus Akun?