online rider illustration - canva
Likes
Hal itu terpaksa dilakukan Grab akibat bisnisnya yang tertekan dampak pandemi Covid-19. Bukan tanpa sebab, pihak Grab pun juga telah meninjau keseluruhan komponen biaya dengan pengurangan pengeluaran dan pemotongan gaji karyawan senior.
Namun, ternyata hal itu belum cukup buat menyelamatkan nyawa Grab yang makin terancam tekanan pandemi. “Kita akan menghentikan beberapa proyek non-esensial, mengkonsolidasikan fungsi-fungsi di perusahaan untuk efisiensi yang lebih besar,” ungkap CEO dan Co-Founder Grab Anthony Tan, dikutip dari Bisnis.com.
Meski begitu, Grab juga tetap merinci paket pesangon untuk membantu karyawannya yang terkena PHK. Diketahui, pembayaran pesangon yang diberikan sebesar gaji setengah bulan setiap 6 bulan masa kerja. Enggak cuma itu, Grab juga memberikan laptop kerja.
Strategi Grab Selanjutnya
Selama pandemi, demand pelayanan pemesanan makanan juga cukup signifikan. langkah ini dinilai efisien untuk menggantikan proyek bisnis yang hilang.
Adapun, langkah Grab ini juga mendapat isyarat dukungan dari para pendana, yaitu Son dan Softbank. Dukungan pendanaan dari Softbank telah membawa Grab jadi startup terkemuka di kawasan Asia Tenggara dengan ekspansi pengiriman makanan dan dompet digital.
Seperti yang diketahui, Grab juga telah berhasil menghimpun lebih dari US$850 juta dari Mitsubishi UFJ Financial Group Inc dan TIS Inc. Waw! Apakah Grab mampu bangkit kembali?
Tulis Komentar
Anda harus Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.