Gimana Cara Mengelola Dana Darurat yang Baik?

Finance - Canva

Like

Mungkin kamu seringkali mendengar kalau penting sekali untuk memiliki dana darurat. Apalagi, saat kamu harus bertahan dan menghadapi segala skenario terburuk dalam hidup, tentunya dana darurat bisa membantu kamu untuk keluar dari masalah tersebut.

Dana darurat bisa kamu sisihkan dari penghasilan kamu. Bahkan, enggak sedikit juga yang menyarankan untuk menyimpan dana darurat di sejumlah instrumen investasi, seperti emas dan reksa dana.

Lalu, mana cara yang tepat untuk mengelola dana darurat?

Baca Juga: Terapkan Strategi Mendadak Ini Untuk Mengumpulkan Dana Darurat Di Masa Pandemi
 

Tempat Menyimpan Dana Darurat

Dua-duanya sebenarnya bisa kamu lakukan kok. Jumlah dana darurat ideal didapat dari hasil bagi antara aset lancar dan pengeluaran bulanan.

Meski begitu, alangkah baiknya bagi kita untuk menyimpan dana darurat di instrumen keuangan yang likuid. Salah satunya, yakni lewat rekening tabungan di bank.


Menurut Financial Educator dan periset Lifepal Aulia Akbar, dikutip dari Bisnis, selain rekening tabungan, kamu juga bisa kok memilih aset keuangan lain yang fluktuasi nilainya enggak tinggi atau yang bersifat pendapatan tetap.

Nah, instrumen keuangan tersebut antara lain:
  • Rekening tabungan biasa,
  • Simpanan deposito, dan
  • Reksadana pasar uang (RDPU).

Oh iya, kamu juga perlu ingat nih, deposito dan reksa dana pasar uang membutuhkan waktu lebih dari sehari untuk pencairan. Untuk itu, sebaiknya sih kamu enggak menempatkan seluruh dana darurat di instrumen tersebut.

Di sisi lain, kamu juga bisa melakukan penyimpanan dana darurat dengan porsi 50 persen di rekening tabungan biasa dan 50 persen di deposito atau RDPU.

Adapun, sebaiknya hindari menyimpan dana darurat di instrumen investasi dengan fluktuasi tinggi. Ingat ya, dana darurat  ini bukan modal investasi dan harus bisa digunakan dengan cepat di saat mendesak.

Baca Juga: Dana Darurat Menipis? Ini Solusi yang Bisa Kalian Lakukan