5 Etos Kerja yang Bisa Dipelajari dari Serial Tokyo Love Story 2020

Credit: Viu Indonesia

Like

1. Penuh Semangat

Di episode pertama, ketika Kanji Nagao baru pindah ke kantor pusat di Tokyo, ia yang merupakan  anak baru dibimbing oleh seniornya bernama Rika Akana. Rika memiliki karakter penuh semangat dan selalu energik.

Saat meeting bersama koleganya, ia tak ragu untuk mengusulkan proposal baru yang lebih efektif. Ia tampil percaya diri dan sungguh-sungguh dalam bekerja. Misalnya saja, setelah rapat dia tekun mencatat hal-hal penting dari hasil meeting agar memudahkan pekerjaannya selanjutnya. Karakter bersemangat inilah yang dapat dicontoh sebagai karyawan.  
 

2. Gigih

Salah satu tokoh utama di serial ini adalah Kenichi Mikami. Dia merupakan mahasiswa kedokteran tingkat akhir yang molor masa kuliahnya hingga 2 kali gagal ujian. Meski begitu, ia akhirnya berjuang gigih belajar setiap hari. Ia tak malu harus meminjam catatan kuliah dari  teman-temannya. Berkat kegigihannya, ia akhirnya lulus kuliah dan berhasil mencapai cita-citanya sebagai dokter. 
 

3. Mau Bekerja Lembur 

Go extra miles. Setiap orang yang sukses harus mau bekerja keras lebih dari orang lain. Seperti yang dilakukan Kanji Nagao yang semangat bekerja lembur ketika diberikan kesempatan memimpin suatu proyek. Selain bekerja lembur di kantor, dia juga pernah membawa pekerjaan ke rumah dan dikerjakan saat hari libur. Perjuangannya berbuah hasil karena klien suka dengan pekerjaannya dan kariernya semakin menanjak. 
 

4. Tidak Cepat Puas Diri 

Meski sudah dikenal pintar dan dipercaya memimpin tim, Rika Akana tetap mau belajar hal baru, di waktu senggangnya ia suka membaca. Ia mempelajari orang-orang yang akan menjadi kliennya. Karena kompetensinya dan kemampuannya berbahasa Inggris, Rika ditawari pekerjaan  pekerjaan baru oleh kliennya di New York. Keren, kan?  
 

5. Tidak Mengeluh 

Saat Kanji mengeluhkan hasil kerja timnya yang dibatalkan klien, Rika yang mendengarkan tidak membelanya. Rika berpendapat kalau keinginan klien tetap harus dilakukan, karena menurutnya sebagai agensi, harus siap kapan saja jika klien meminta ganti ide promosi. Di sini, tokoh Rika mengajarkan untuk tidak mudah  mengeluh dan fokus untuk menyelesaikan masalah.