Deretan Bisnis Milik Konglomerat Chairul Tanjung, dari Bank, Media, hingga Transportasi

Transmart (Foto: https://carrefour.co.id/)

Like

Chairul Tanjung, dengan usia 57 tahun, menjadi yang termuda dalam daftar orang terkaya di Indonesia versi Majalah Forbes. Dia pun menjadi satu-satunya yang masuk daftar di bawah usia 60 tahun.

Berdasarkan data yang dirilis Forbes, dari 15 orang terkaya di Indonesia, hanya 4 orang yang usianya di bawah 70 tahun, yakni CT, Martua Sitorus (60 tahun), Sri Prakash Lohia (67 tahun), dan Tahir (68 tahun).

Adapun, usia tertua yang masuk dalam list tersebut ialah Mochtar Riady (90 tahun) dengan kerajaan bisnisnya Lippo Group, yang kini sudah dipegang generasi ketiga, yaitu John Riady sebagai CEO Lippo Group.

Chairul Tanjung membangun kerajaan bisnisnya melalui CT Corp, yakni adalah perusahaan induk yang berbasis di Indonesia dan berkembang pesat di sejumlah industri.

Secara garis besar, CT Corp dibagi menjadi tiga operasi holding bisnis utama yang terkonsentrasi di layanan keuangan; media, gaya hidup dan hiburan; dan Sumber Daya Alam. Sejumlah lini usahanya memiliki posisi kuat di pasar konsumen, seperti Bank Mega, Bank Mega Syariah, Mega Life, Trans TV, Trans 7, Trans Fashion, dan Transmart.


Grup ini didirikan pada tahun 1987 oleh ketua dan pemegang saham utama Chairul Tanjung dengan nama Para Group. Awalnya, bisnis Para Group berfokus pada pembuatan alas kaki untuk ekspor dan genting untuk industri perumahan dalam negeri.

Sejak 1995, grup ini berekspansi ke sektor bisnis baru di bidang jasa keuangan, properti, dan multimedia. Dalam periode tersebut, skala dan kedalaman di masing-masing industri sudah membangun fondasi yang kuat untuk pertumbuhan di masa depan.

Pada tahun 2006-2007, CT Corp menjadi  salah satu konglomerat bisnis dengan pertumbuhan tercepat di Indonesia melalui akuisisi agresif dan pertumbuhan organik dari bisnis intinya.

Dua dari sejumlah pencapaian grup pada 2007 ialah Bank Mega mengalami pertumbuhan tertinggi dalam pendapatan bersih dan kartu kredit di antara bank-bank di Indonesia, dan dua stasiun televisi - Trans TV dan Trans 7, menghasilkan keuntungan yang setara dengan keuntungan dari sisa perusahaan lainnya.

Pada tahun 2008, Grup Para pun resmi berganti nama menjadi CT Corp. Diharapkan indentitas baru itu menyematkan nama dan karakter Chairul Tanjung, yakni membangkitkan nilai-nilai optimisme dan kepemimpinan teladan untuk masa depan.

Di pasar modal, Chairul Tanjung yang memiliki kekayaan US$3,1 miliar, itu memegang kepemilikan saham di maskapai pelat merah, PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. (GIAA). Kepemilikan CT di GIAA melalui PT Trans Airways porsi saham sebesar 25,80 persen per 29 Februari 2020.

Dalam rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) yang digelar pada 22 Januari 2020, terdapat tiga nama yang berlatar belakang dari CT Corp menempati jajaran komisaris dan direksi Garuda Indonesia.

Chairal Tanjung didapuk sebagai wakil komisaris utama setelah sebelumnya menjabat sebagai komisaris di Garuda Indonesia yang berlatar belakang dari CT Corp. Adik dari pengusaha Chairul Tanjung itu pernah menduduki kursi direktur dan manajer finansial di CT Corp.

Sementara itu, Peter F. Gontha ditunjuk sebagai komisaris Garuda Indonesia yang efektif per 22 Januari 2019. Sebelumnya Peter tercatat sebagai Chairman TransVision Indonesia sejak 2018.

Selanjutnya, pada jajaran direksi, Dony Oskaria menempati posisi wakil direktur utama Garuda Indonesia. Dony tercatat pernah menjabat sebagai Komisaris Citilink dan CEO Hospitality & Entertainment CT Corp sejak 2014.

Adapun, PT Bank Mega Tbk. (MEGA) yang memiliki kapitalisasi pasar Rp44,92 triliun, Chairul Tanjung menjabat sebagai komisaris utama.