Gimana Sih, Cara Mengatur Keuangan Bareng Pasangan?

Couple Finances Illustration Web Bisnis Muda - Canva

Like
Banyak hal yang harus dipikirkan oleh pasangan yang ingin mengatur bersama keuangan mereka, terutama tentang bagaimana cara mereka masing-masing dalam mengatur keuangannya. Untuk itu, perlu diperhatikan karakteristik emosional yang membentuk perilaku seseorang terhadap uang yang mereka miliki.

Berbagi dan menggabungkan keuangan dengan orang lain tentunya bukan kesepakatan yang mudah untuk dilakukan. Hal tersebut akan melibatkan emosi, kepercayaan, bahkan trauma dari seorang individu, dan kondisi yang dialami juga akan berbeda untuk setiap orang.

Untuk berbagi keuangan dengan pasangan, sangat bergantung dengan tingkat kenyamanan, kepercayaan, hingga tingkat pendapatan, yang juga akan dipengaruhi dinamika hubunganmu bersama pasangan. Nah, untuk itu, ada 3 cara untuk mengatur finansial kamu bersama pasangan. Yuk, simak bersama!
 

Metode 1: Memisahkan Keuangan Sepenuhnya

“Uangku milikku, uangmu milikmu.” Masing-masing dari pasangan tersebut akan mempertahankan rekening masing-masing dan tidak akan mempunyai rekening bersama. Mereka akan mengkontribusikan pendapatannya untuk pengeluaran bersama sesuai porsinya masing-masing, termasuk hal-hal seperti langganan internet, tv, dan tagihan-tagihan lainnya.

Apa Sih Kelebihannya?

  • Mempertahankan kemandirian finansial: seperti tidak perlu izin untuk membeli sesuatu yang kamu inginkan dengan uangmu sendiri.
  • Upaya untuk mencapai tujuan finansial individu menjadi lebih jelas: dana pensiun, investasi individu, dan lainnya.
  • Menjaga keamanan keuangan jika terjadi perpisahan: duh tapi jangan sampai deh, ya!

Terus, Apa Kekurangannya?

  • Pendapatan yang tidak proporsional antara dua belah pihak akan membuat rumit pembagian pengeluaran: Misal, yang memiliki penghasilan lebih tinggi ingin menggunakan lebih banyak uangnya untuk liburan, sedangkan yang memiliki pendapatan lebih rendah memiliki anggaran yang lebih rendah juga.
  • Metode ini tidak berlaku untuk rumah tangga yang hanya memiliki 1 pihak yang berpenghasilan
  • Membagi biaya bisa jadi membosankan, apalagi jika tidak ada sistem atau pemahaman yang diterapkan.
 

Metode 2: Keuangan Semi-Terpisah

Metode ini dapat terjadi ketika pasangan memiliki rekening bank bersama, di mana kedua pihak menyumbangkan sejumlah uang untuk digunakan dalam pengeluaran bersama. Namun, masing-masing dari mereka juga masih menyimpan uang di rekening bank masing-masing untuk pengeluaran pribadi mereka.

Nah, Apa Nih Kelebihannya?

  • Seperti metode sebelumnya, metode semi-terpisah ini juga mempertahankan beberapa aspek independensi keuangan.
  • Upaya untuk mencapai tujuan keuangan pribadi juga lebih jelas.
  • Mengcover pengeluaran bersama yang krusial dan penting melalui rekening bank bersama.
  • Memberi ruang untuk kemungkinan jika pasangan berpisah.

Bagaimana dengan Kekurangannya?

  • Pembagian bisa menjadi lebih rumit, karena metode ini membutuhkan lebih banyak komunikasi, di mana keduanya harus menangani keuangan bersama
  • Tidak berfungsi untuk skenario tertentu: misalnya jika ada kesenjangan pendapatan yang signifikan antara satu sama lain.
  • Jika pasangan memiliki perspektif keuangan yang berbeda, atau bahkan masalah pengeluaran, memiliki akses ke dalam keuangan pihak lainnya melalui rekening bersama dapat menjadi tantangan tersendiri.
  • Metode ini tidak mengharuskan pasangan untuk transparan mengenai pengeluaran mereka, namun tak jarang tindakan tersebut menjadi pengaruh negatif bagi pasangan mereka juga: misalnya, jika salah satu pihak menghabiskan seluruh gajinya di salah satu aspek pengeluaran pribadi dan tidak memiliki cukup uang untuk dimasukkan ke rekening bersama bulan itu, maka keuangan keduanya akan terbatas.
 
 

Metode 3: All-in-One

Metode All-in-One ini menggabungkan keuangan pasangan sepenuhnya, dengan pendekatan “Uangmu dan uangku adalah uang kita” yang pada akhirnya akan dipakai bersama untuk belanja dan menabung.

Kelebihannya Apa Aja Sih?

  • Metode ini mudah diimplementasikan.
  • Transparansi di dalam semua transaksi.
  • Dapat diterapkan dengan baik untuk pasangan dengan pendapatan tidak proporsional atau rumah tangga berpenghasilan tunggal.

Kalau Kekurangannya, Bagaimana?

  • Dapat menjadi tantangan jika pasangan memiliki perspektif keuangan yang berbeda, atau bahkan masalah pengeluaran, memiliki akses sepenuhnya ke dalam keuangan bersama.
  • Cenderung sulit untuk mengerjakan tujuan keuangan individu.
  • Di awal hubungan, bisa berisiko perbedaan pendapatan jika belum membangun kepercayaan yang solid.
 
 

Nah, Tipe Mana yang Cocok Kamu Terapkan dengan Pasanganmu?

Satu-satunya cara untuk memulai mengatur keuangan bersama pasangan adalah mengkomunikasikannya terlebih dahulu. Mungkin, percakapan ini akan menjadi topik pembahasan yang cukup rumit, namun hal ini penting dilakukan untuk mencapai apapun yang telah ditetapkan untuk mencapai tujuan finansial yang tepat. Masing-masing dari pasangan harus jujur dan terbuka atas setiap situasi keuangan dan bicara dari hati ke hati.
Ada beberapa pertanyaan yang bisa saling ditanyakan saat ingin memulai pembicaraan tentang keuangan ini, di antaranya:
  • Bagaimana pandanganmu terhadap uang?
  • Apa pendapatmu tentang anggaran?
  • Apakah kamu punya hutang?
  • Apa sih tujuan finansialmu?
  • Kalau misalnya hari ini kamu mendapatkan Rp10 juta, apa yang akan kamu lakukan?
  • Berapa banyak kekayaan bersihmu saat ini?
  • Siapa yang kamu percayai tentang keuanganmu dan mengapa?

Yang terpenting, harus tetap memahami sudut pandang satu sama lain, jujur, dan terbuka, terhadap tujuan keuangan individu dan bersama, ya!

Baca Juga: Ini 7 Trik Ampuh untuk Mengatur Keuangan Bagi Pemula